Nusantara Sawit Bukukan Laba Rp 60 Miliar, Target 2023 Rp 100 Miliar

Perseroan menargetkan pendapatan perseroan mencapai Rp1,4 triliun pada 2023, dari sebelumnya tercapai sebesar Rp1,2 triliun pada 2022 atau naik 17%.

Jakarta FreedomNews - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (kode saham: NSSS) menargetkan laba mencapai Rp100 miliar pada 2023 setelah perseroan resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Target ini naik 67% dari laba tahun 2002. Laba perseroan sepanjang 2022 mencapai Rp60 miliar. Demikian Presiden Direktur NSSS Teguh Patriawan di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (10/3).

teguh
Teguh Patriawan

Selain itu, pihaknya menargetkan pendapatan perseroan mencapai Rp1,4 triliun pada 2023, dari sebelumnya tercapai sebesar Rp1,2 triliun pada 2022 atau naik 17%. Teguh mengatakan perseroan akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp200 miliar untuk menambah pabrik dan membuka lahan baru. “Sebesar 30 hingga 40 persen (belanja modal) akan diambil dari kas internal,’ ujar Teguh.

“Kami harapkan dari Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah itu kira-kira sekitar dua ribu hektare dari Kabupaten Kapuas dan seribu hektare dari Kabupaten Gunung Mas."

Perseroan menargetkan akan menambah kapasitas 3.000 hektare (ha) lahan baru pada 2023 yang berlokasi di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. “Kami harapkan dari kedua kabupaten itu kira-kira sekitar dua ribu hektare dari Kabupaten Kapuas dan seribu hektare dari Kabupaten Gunung Mas,” ujar Teguh.

Emiten industri kelapa sawit ini resmi mencatatkan saham perdana di BEI dengan berhasil meraih dana hasil penawaran umum senilai Rp453,1 miliar. Teguh menjelaskan perseroan menawarkan sebanyak 3,5 lembar miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga penawaran Rp127 setiap saham dan mencatatkan oversubscribed sekitar 13,9 kali. "Harga perdana saham NSS ini sebesar Rp127 per lembar. Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp453,165 miliar."