Nada Dering HP di Dalam Masjid
Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim
TEMPAT terbaik dan yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala di atas muka bumi adalah masjid. Tempat berkumpulnya kebaikan dan tempat dilaksanakannya ketaatan. Masjid merupakan rumah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang dikhususkan dan diizinkan untuk digunakan sebagai tempat berzikir, didirikannya salat, tempat untuk menuntut ilmu, dan tempat keluarnya hidayah, serta kebaikan.
Masjid juga merupakan tempat berkumpulnya orang- orang mukmin dan orang-orang yang bertakwa, serta hamba Allah yang takut dengan datangnya hari kebangkitan. Takut dengan hari dimana hati ini mudah berguncang.
Allah Ta’ala berfirman, “Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut namaNya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan salat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karuniaNya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)
Sejatinya, keberadaan kita di masjid dapat menenangkan hati, menentramkan jiwa, melepas rasa lelah, dan memperkuat ikatan hamba kepada Rabb-nya. Betapa besar pengaruhnya dan betapa besar pula manfaat serta faedahnya, sehingga masjid itu menjadi penyejuk mata bagi kaum muslimin. Masjid dapat menenangkan hati mereka dan merupakan kelezatan bagi jiwa-jiwa mereka.
Terdapat dalil yang sangat banyak dari Al-Quran dan As-Sunnah terkait keutamaan membangun dan menjaga masjid. Hal ini menunjukkan keutamaan dan kemuliaan yang tinggi tentang pentingnya perhatian terhadap kebersihan dan kemakmuran masjid dengan menggunakannya dalam hal ketaatan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta (tetap) menegakkan salat, menunaikan zakat dan tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Maka mudah mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18)
Nada Dering HP
Perhatian dan kecintaan kaum muslimin terhadap masjid sangatlah besar. Sayangnya, ada suatu kesalahan yang terjadi pada sebagian kaum muslimin saat mereka berada di masjid. Hal tersebut adalah memperdengarkan nada dering (ring tone) HP yang mengandung musik di dalam masjid. Tentunya hal tersebut mengganggu dan menghilangkan kekhusyukan kaum muslimin ketika melaksanakan salat atau pun beribadah di dalam masjid.
Jika kita tanya seseorang di beberapa puluh tahun yang lalu, “Apakah mungkin akan datang suatu hari dimana musik diperdengarkan di dalam masjid ?” Maka orang tersebut pasti akan berkata, “Ini adalah salah satu contoh khayalan yang tidak mungkin terjadi di masjid!”
Sungguh miris apa yang menimpa umat Islam saat ini. Nada dering musik ini terus berdengung di dalam rumah-rumah Allah. Dimanakah letak kesucian masjid? Bagaimana kita meletakkan kedudukan masjid di hati kita? Mengapa kita tidak memikirkan hak orang lain yang salat? Di mana letak pengagungan terhadap syiar-syiar Allah jika kita terus melakukan hal ini secara berulang ulang? Sedangkan orang yang membawa HP sangat dimungkinkan untuk mematikan HP-nya setiap kali masuk ke masjid. Bisa juga menjadikan HP-nya dalam mode silent.
Namun sangat disayangkan, sebagian orang akhirnya tidak perhatian dan tidak menghormati hal tersebut. Sehingga saat nada deringnya menyala, orang lain yang salat secara terus-menerus mendengarkan musik di sepanjang salatnya. Padahal saat itu mereka sedang berdoa dan berzikir kepada Allah. Bagaimana mungkin saat seorang sedang berzikir dan bertasbih, suara nada dering musik ini bersahut sahutan dengan volume keras di dalam masjid? Sedangkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya.” (HR. Muslim 2564)
Tidakkah kita takut dengan doa orang yang terzalimi ? Dimana doa mereka dikabulkan oleh Allah. Termasuk jika orang yang terzalimi tersebut mendoakan keburukan bagi yang menzaliminya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Sesungguhnya masjid itu memiliki kehormatan. Wajib hukumnya menghormati orang orang yang salat di dalamnya. Kita tahu bahwa mengangkat suara untuk membaca Al-Quran di dalam masjid saja dilarang. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Rasulallah ketika itu sedang beriktikaf di dalam masjid. Lalu beliau mendengar para sahabat mengangkat suara membaca Al-Quran, maka beliau pun menyingkap tirainya dan berkata, ‘Sesungguhnya setiap dari kalian sedang bermunajat kepada Rabb nya, maka janganlah kalian saling mengganggu dan janganlah kalian saling meninggikan suara di dalam membaca Al-Quran atau bisa juga Rasulallah berkata : di dalam salat." (Diriwayatkan Imam Ahmad - Abu Daud)
Maka bagaimana lagi hukumnya dengan memperdengarkan suara nada dering musik ini.
Fenomena seperti ini menunjukkan lemahnya iman, kurangnya pemahaman terhadap agama, dan minimnya pengagungan terhadap masjid. Sudah sepantasnya bagi pengguna HP untuk memanfaatkan hanya dalam rangka ketaatan kepada Allah. Dimana salah satunya adalah tidak memperdengarkan nada dering di dalam masjid.
Selain itu juga, ulama menjelaskan bahwa keberadaan musik di HP hukumnya haram dalam segala keadaan. Maka sudah sepantasnya untuk memilih nada dering dan suara notifikasi selain musik. Jangan sampai nada dering tersebut dapat berbunyi di dalam masjid yang mulia dan memiliki kehormatan. Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi kita untuk lebih berhati- hati dari apa apa yang mendatangkan laknat Allah Ta’ala.
Seharusnya yang dilakukan ketika hendak memasuki masjid adalah membaca doa,
“Dengan menyebut nama Allah dan semoga selawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi, dari setan yang terkutuk. Ya Allah, bukalah pintu- pintu rahmatMu untukku.”
Setelah itu, menonaktifkan handphone yang kita miliki. Masuki masjid dengan penuh rasa pengagungan. Buang jauh-jauh nada dering musik itu agar tidak terdengar di masjid. Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah Ta’ala, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
InsyaAllah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperbaiki keadaan dan memberikan taufik kepada kita semua, sehingga kita menjadi hamba-hamba Allah yang menghormati masjid. Kita mohon kepada Allah agar menghindarkan kita dari hal-hal yang dapat mengantarkan kita kepada laknat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin yaa robbal ‘alaamiin.
Referensi: Kitab Ta’dzim as-salaat (Memuliakan Salat), karya Syekh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr Hafidzahumallah. (*)