Frank Warren Sebut Hamzah Sheeraz adalah Thomas Hearns-nya Inggris

Jakarta, FreedomNews - Promotor Frank Warren tak sungkan menyebut Sheeraz sebagai Thomas Hearns-nya Inggris Raya.

Hal itu ditegaskan Warren setelah anak asuhnya, Hamzah Sheeraz, menghentikan Liam Williams di ronde 1 di duel di CopperBox Arena, London, Sabtu (10/2).

“Dia mengingatkan saya, dia adalah Tommy Hearns-nya Inggris Raya, dan saya yakin dia bisa melakukannya seperti Tommy Hearns.”

“Saya tahu dia akan jadi juara dunia. Takkan lama lagi, saya menyukainya, sangat menyukainya.”

“Saya benar-benar yakin seorang bintang sudah dilahirkan dan saya yakin dia akan memenangkan gelar juara dunia serta mempertahankan gelar itu selama yang dia inginkan.”

Sheeraz sendiri kurang diunggulkan jelang duel lawan Williams seperti pengakuannya.

“Saya punya banyak peragu menjelang duel ini. Mereka pikir saya takkan mampu bersaing dengan petinju punya kaliber (seperti Liam Williams),” kata Sheeraz yang masih berusia 24.

“Saya bicara di atas ring. Begitu berada di sana, saya menghibur.”

“Liam melakukan persiapan baik dan kuat,” kata Warren pula. “Saya bicara dengan Gary Lockett (pelatih Williams) setelah pertarungan. Dia bilang, jab Sheeraz jadi kunci kemenangannya. Dia punya jab luar biasa.”

“Sheeraz bukan cuma tinggi dan berjenggot, tapi ada kekuatan di balik semua itu,” tambah Warren.

Karier Liam Williams kini berada di simpang jalan setelah kekalahan TKO ronde 1 melalui hook kanan Sheeraz dalam pentas kelas menengah itu.

Williams, petinju Wales yang pernah jadi penantang dunia, dua kali dijatuhkan Sheeraz, petinju asal Clydah Vale. Pelatih Gary Lockett akhirnya melemparkan handuk ketika Sheeraz kembali mencecar Williams dengan pukulan-pukulan tajamnya.

Itu jadi kekalahan kelima atau ketiga dalam lima duel terakhir Williams membuat masa depan petinju berusia 31 itu makin meragukan.

Sebelum pertarungan, Williams bilang kubu Sheeraz sudah melakukan kesalahan dengan memilihnya sebagai lawan.

Faktanya, dialah yang langsung menjadi bulan-bulanan Sheeraz melalui jab-jabnya untuk kemudian disusul pukulan kanan tajam layaknya

Thomas Hearns, salah satu petinju legendaris Amerika Serikat yang pernah kalah dari Syamsul Anwar Harahap di Piala Presiden di Jakarta.***