Deny Indrayana: DPR Tidak Mau Proses Makzulkan Jokowi

Jakarta, FreedomNews – Pakar Hukum Tata Negara, Deny Indrayana, kembali berkicau mengenai Presiden Joko Widodo yang layak dimazulkan (impeachment).

Persoalannya, DPR tidak mau (unwilling), bukannya tidak mampu (unable) untuk memulai proses politiknya di parlemen.

"Saya memandang, cawe-cawe Presiden Jokowi bukan hanya melanggar etika, tetapi dalam banyak bentuknya melalui Moeldokogate yang membegal Partai Demokrat; penjegalan Anies Baswedan termasuk dengan upaya menjadikan tersangka di KPK; menyerang lawan oposisi melalui kasus hukum, ataupun menghalang-halangi kasus hukum kawan koalisi (obstruction of justice); sudah merupakan pelanggaran sehingga memenuhi unsur delik, dan karenanya amat layak dimakzulkan (impeachment)," kata Deny melalui Twitter-nya pagi ini.

Deny yang mengirim Twitt dari Melbourne, Australia itu awalnya menjelaskan mengenai buku singkat Presiden Ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono berjudul, ”Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong”. Menurutnya, buku tersebut sangat menarik untuk dibaca. "PDF-nya hanya 27 halaman, tetapi isinya dalam, dengan tutur bahasa sederhana dan santun khas Presiden SBY, mudah dicerna," katanya sambil mempersilahkan membacanya dengan membuka link membacanya: drive.google.com/file/d/1pLLhGY…

Kemarin, kata Deny, ia mendapatkannya dari beberapa pesan WhatsApp. PDF-nya sudah beredar luas. Karena isinya yang amat penting, dan agar dibaca lebih banyak orang, izin saya share melalui platform media sosial ini.

“Cawe-cawe” adalah istilah yang sedang viral. "Saya pertama kali menulisnya pada 24 April 2024 berjudul, “Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies” (Klik: integritylawfirms.com/indonesia/2023…). Saat itu frasa cawe-cawe belum viral.

“Ketika ditanyakan di Sarinah, Presiden Jokowi masih berkilah, mengatakan tidak cawe-cawe. Baru ketika bertemu dengan Forum Pemimpin Redaksi (Pemred), Presiden Jokowi akhirnya mengakui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024, meskipun dengan tambahan frasa, “demi kepentingan bangsa dan negara”," kata Deny dari negeri kanguru itu.

Bagaimana pandangan Presiden Ke-6 SBY soal cawe-cawe Presiden Jokowi pada Pilpres 2024? Menurut Deny, beliau sejalan dengan apa yang saya sampaikan, tentu dengan cara penyampaian yang lebih sopan dan tertata, karena penghormatannya kepada Presiden Jokowi. (MD)