Kampanye di Kota Tangerang, Anies Minta Menangkan Eksekutif dan Legislatif

Tangerang, FreedomNews - Calon Presiden 2024, Anies Rasyid Baswedan melakukan kampanye di Gelanggang Olah Raga (GOR) Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu, 2 Desember 2023. Ia disambut meriah oleh pendukung dan simpatisan.

Di panggung, Anies antara lain terlihat duduk berdanpingan dengan Wahidin Walim, mantan Gubernur Banten dan mantan Wali Kota Tangerang, aktivis/mantan Sekretaris Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), M. Said Didu, Ketua Timnas Daerah Banten, Gembong Sumedi yang juga Ketua DPW PKS Banten, dan para petinggi Nasdem, PKS dan PKB Kota Tangerang dan Provinsi Banten.

Acara yang diawali pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan dilanjutkan menyanyikan lagi kebangsaan Indonesia Raya berlangsung meriah. Kehadiean Anies disambut dengan berbagai bendera dan spanduj dari partai pendukung serta caleg.

Anies dalam kampanyenya kembali menyerukan pentingnya dilakukan perubahan di negara Pancasila ini. Oleh karena itu, yang hadir dalam kampanyenya itu bukan lagi sebagai penonton, tetapi menjadi penggerak perubahan di Indonesia

Perubahan, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-27 itu, baru bisa dilakukan melalui kewenangan. Kewenangan itu harus direbut melalui Pemilu dan Pilpres 2024 yang akan digelar pada 14 Februari.

Gubernur DKI Jakarta ke-17 itu menyebutkan contoh dunia esek-esek Alexis karena punya beking yang kuat. "Tokoh agama protes, tokoh masyarakat protes, tapi tidak bisa ditutup karena punya beking kuat. Berhasil ditutup (Alexis) dengan selembar kertas dan satu tandatangan. Langsung tutup," katanya menceritakan penutupannya itu dilakukan saat dia menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mempunyai kewenangan. Maksudnya, selembar kertas berisi perintah menutup yang ditandanganinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam kesempan itu dia juga memperkenalkan para calon legislatif (caleg) DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat RI, DPRD Provinsi Banten serta Kota Tangerang. Dia meminta yang hadir memilih mereka, selain memilihnya menjadi Presiden 2024-2029.

"Ajak tetangga masing-masing 40 ke depan, 40 ke belakang, 40 kanan dan 40 kiri memilihnya. Pilih Capres Nonkr 1. Dan juga pilih caleg dari partai pendukungnya (Nasdem, PKS dan PKB). Kalau mau perubahan dan kewenangan, harus menang di legislatif dab eksekutif," ucap Anies.

Lagi-lagi Anies menceritakan pengalamannya sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, dia ingin menjual saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada perusahaan bir. Rencananya, uang hasil penjualan digunakan membangun sekolah, rumah sakit dan fasilitas sekolah.

Akan tetapi, kata Anies, karena Ketua DPRD DKI Jakarta dari pihak lain (dari PDIP), rencana itu tidak dibahas. Sebab, penjualan saham minuman beralkohol itu harus dibahas bersama antara eksekutif dan legislatif. " Harus disetujui DPRD," ujarnya. (Mado/Anw).