Beranikah Hasto Ungkap Peran Jokowi Sembunyikan Harun Masiku

BABAK baru kasus Harun Masiku sudah mulai. KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen DPP PDIP), Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.

Penetapan tersangka tersebut tidak mengejutkan rakyat, karena dilakukan setelah PDIP pecah kongsi dengan Joko Widodo alias Jokowi.

Bersamaan dengan itu, KPK juga mencegah mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona Loaly bepergian ke luar negeri. Tindakan cegah keluar negeri itu juga masih berkaitan dengan Harun Masiku yang telah menjadi buron selama empat tahun.

Pada Januari 2025, penyuap anggota KPU (Komisi Pemilihan Umum), Wahyu Setiawan itu genap lima tahun menjadi manusia paling dicari di sejagad nusantara. Keberadaannya sangat misterius, antara masih hidup atau sudah mati. Kalau masih hidup, apakah ia akan muncul setelah Hasto menjadi tersangka? Atau dia menunggu sampai Jokowi juga dipenjara karena diduga terlibat atau memiliki andil menyembunyikannya?

Harun Masiku bagaikan aktor yang sekarang menggerakkan KPK mengambil tindakan hukum. Hasto dijadikan tersangka atas dugaan merintangi penyidikan.

Tidak tinggal diam, Hasto pun mencoba melawan. Akan tetapi, perlawanan yang dilakukan sampai sekarang bukan mengajukan prapradilan. Melainkan melalui ancaman akan mengeluarkan video tentang Jokowi hingga Anies Baswedan.

Tidak hanya itu, Hasto dikabarkan akan membongkar sejumlah kasus korupsi yang melibatkan banyak petinggi negara. Ia juga memiliki sejumlah dokumen penting yang sudah diamankan oleh pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie dan sudah dinotariskan di Rusia.

Dokumen tersebut berpotensi menjadi bom waktu. Connie mengaku dititipi dokumen tersebut saat bertemu Hasto di Jakarta sebelum ditetapkan menjadi tersangka KPK.

"Jadi pada saat saya pulang ke Indonesia, saya dititipi beberapa dokumen penting dan sudah saya amankan dan saya sudah notariskan di Rusia ini. Ya bisa saja itu jadi bom waktu, kita lihat saja," kata Connie lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis 25, Desember 2024.

Dia belum mengungkapkan dokumen penting yang dimaksud. Namun, dalam pernyataan video itu, dia mengingatkan sejumlah kasus di KPK yang kini mandek.

"Anyway, kalau memang Mas Hasto ditersangkakan pada malam Natal, saya sih cuma berharap satu saja. Banyak kasus besar, kakak beradik itu, anaknya si itu, katanya pencucian uang itu kan ada KPK tahun 2021 atau 2022?" kata Connie.

Nah, meski tidak mengungkapkan secara jelas tentang dokumen penting yang dimaksud, namun secara samar kemungkinan antara lain kasus dua anak Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangerap yang dilaporkan oleh dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun pada Januari 2022 dan Agustus 2024.

Dua kali aktivis 98 itu melaporkan Gibran dan Kaesang dalam kasus dugaan korupsi dan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang), tapi oleh KPK diarsipkan. Itu jika membaca kalimat, "...kakak beradik itu, anaknya si itu..."

Dokumen penting Hasto yang dipegang Connie tersebut bisa juga berisi peranan Jokowi dalam menyembunyikan Harun Masiku. Sebab, tanpa peran seorang presiden, tidak mungkin buron kelas paus itu tidak bisa ditangkap.

Apalagi, ketika kasus Harun Masiku itu terjadi pada tahun 2020, dengan Ketua KPK-nya adalah Firli Bahuri yang diduga menjadi perpanjangan tangan Jokowi mengintervensi dan melemahkan komisi anti rasuah tersebut.

Firli menjadi Ketua KPK periode 2019-2023. Ia melakukan pelanggaran etik dan kena sanksi berat dari Dewan Pengawas KPK karena diduga memeras Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia pun mengundurkan diri pada 22 Desember 2023, dan menjadi tersangka di Polda Metro Jaya dalam kasus pemerasan tersebut.

Jadi, ketimbang mengancam membuka kasus dugaan korupsi sejumlah pejabat, lebih baik Hasto menjelaskan peranan Jokowi dalam menyembunyikan Harun Masiku. Bagus juga kasus dugaan korupsi pejabat dibuka. Akan tetapi, dengan risiko musuh semakin banyak.

Justru jika peran Jokowi dalam menyembunyikan Harun Masiku dibuka oleh Hasto, dukungan dan simpati akan bertambah, terutama dari kalangan oposisi dan aktivis anti korupsi. Sebab, semakin ketahuan perilaku Jokowi dalam mempermainkan hukum.

Ayolah Hasto, sebaiknya buka semuanya. Anda jangan khawatir. Toh Jokowi sudah tidak presiden lagi.

Apalagi, Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan mengejar koruptor sampai antartika. Kasus Harun Masiku juga termasuk di dalamnya dan merupakan bola salju yang siap meleleh dan tumpah ke berbagai arah. (*)