Budayawan Sumbar Gelisah, Hotel Dibangun di Pusat Kebudayaan
Padang, FreedomNews – Budayawan Sumatera Barat sedang gelisah. Lahan Pusat Kebudayaan di mana mereka beraktifitas segera berganti menjadi hotel. Padahal, menurut Drs. Asnam Rasyid mantan Kepala Taman Budaya Sumatera Barat (TBSB) awal Februari 2023 melalui wawancara online dengan FreedomNews dari Padang, lahan Taman Budaya adalah lahan yang harus dilindungi. Melalui SK Mendagri Rudini tahun 1980 sewaktu Hasan Basri Durin Gubernur Sumbar, lahan tersebut diserahkan kepada Mendikbud pengelolaan dan kemanfaatannya.
Lahan TBSB,terdiri atas Zona A, Zona B, dan Zona C. Zona C yang akan dialihfungsikan sebagai hotel. Sejumlah seniman dan budayawan menolak pembangunan hotel tersebut, karena akan menghilangkan keberadaan mereka. Ketua Komite Dewan Sastra Padang,Ahmat Gozali mengatakan, Pusat Kebudayaan Sumatera Barat (PKSB) seharusnya nilai-nilai budayanya dipertahankan, bukan material bentuk uang. Nilai tak terukur atau tak bisa diukur dengan uang. Oleh karena itu amat fatal bila rencana membangun hotel dilanjutkan. .
Jadi tidak pas Pemda Sumbar sekonyong-konyong mengalih fungsikan jadi hotel. Yang dialih fungsikan biasanya lahan tidak produktif. TBSB kini menjadi pusat kebudayaan menghasilkan nilai-nilai yang mesti difasilitasi oleh pemerintah. Asnam lalu mengajak sesama seniman untuk menyurati dan bertemu langsung dengan Mendikbud dan Mendagari dalam rangkaian berjuang membatalkan rencana Pemda Sumbar tersebut.
Gedung kebudayaan Sumbar dibangun dengan dana APBD sejak 2015 di Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya di Kelurahan Belakang Tangsi Padang Barat.Kota Padang. Gedung Zona A sudah selesai dan dimanfaatkan sebagai Kantor Dinas Kebudayaan.Zona B untuk gedung pertunjukan yang kini mangkrak karena tanah sengketa.
Zona C mulai dibangun untuk gedung teater dan pertunjukan dan ruang terbuka. Zoba C inilah yang ingin dialihfungsikan jadi hotel berbintang dan ditolak seniman dan budayawan Sumbar. (ip)