Daeng Makassar Membuat Lawan Anies Takut Seperti Banteng Mabuk
SEJAK Senin, 25 September 2023 pagi, beredar berita dan isu pemerintah akan men-take down video jalan gembira bersama Anies-Muhaimin (Amin), di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad kemarin. Take-down akan dilakukan terhadap video yang viral, baik yang disebarkan media arus utama maupun media sosial (medsos).
Berita yang beredar di medsos menyebutkan, Menteri Komunikasi dan Informatika diperintahkan istana men-take down video kegiatan tersebut.
Menurut informasi yang belum diketahui kebenarannya itu, perintah dari istana tersebut keluar karena kegiatan yang diikuti sekitar satu juta orang itu belum pernah terjadi dalam sejarah pemilihan presiden di Indonesia. Info pemerintah men-take down itu juga sempat menjadi bahan olok-olokan di media sosial.
"Istana mana nih yang perintahkan. Kan tidak disebutkan Istana Presiden. Jangan-jangan Istana Kodok atau Istana Lurah. Yang membuat berita pintar juga, karena hanya menyebut istana," demikian antara lain komen di media sosial.
Berikut berita yang ramai di jagad medsos yang bahasanya sudah diperbaiki :
Dapat info dari sebelah yang punya teman di Kemeninfo. Menterinya diperintah Istana untuk men take down video-video dari Makasar hari ini, karena belum pernah terjadi dalam sejarah Pilpres di Indonesia. Masyarakat datang mendukung salah satu Capres!!. Karena kalau video ini viral sangat mempengaruhi pemilih di seluruh Indonesia untuk memilih Anies!
Lepas dari benar atau tidaknya berita yang beredar itu, semua harus memahami tensi politik sekarang semakin tinggi. Pihak-pihak yang tidak menyukai pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Amin semakin galau dan ketakutan yang berlebihan. Mereka seperti banteng yang sedang mabuk dan kepanasan.
Mereka melihat pendukung Amin selalu gegap-gempita menyambut sang pasangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu. Bahkan, semasa Anies masih 'jomblo" pun ia disambut antusias di berbagai daerah. Dia sempat ditolak di beberapa tempat, termasuk di Makassar Desember 2022 oleh yang menamakan dirinya Aliansi Aktivis Mahasiswa Makassar. Juga penolakan kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-27 itu di Kota Bandung.
Jangan tanyak siapa yang perintahkan menolak dan membiayai. Namanya aliansi, namanya forum dan lain-lain sangat mudah dibuat, dan biayanya cepat didapat dan cair. Yang penting asal mau melawan Anies maupun oposisi.
Pendukung Anies datang dengan biaya sendiri, pulang tanpa menenteng kantong berisi sembako (sembilan kebutuhan pokok), seperti yang dilakukan kubu Ganjar Pranowo. Mereka rela datang dari jauh-jauh, meninggalkan pekerjaan sejenak, demi memberikan dukungan terhadap sosok Anies, sang akademisi yang selalu tampil dengan penuh senyum, di tengah acara yang sangat padat dan panas.
Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 24.September 2023 atau 249 menjadi bukti rakyat ingin segera terjadi perubahan. Satu juta lebih pendukung Amin datang dari berbagai pelosok ke Ibu Kota 'Daeng' itu. Bahkan, para perantau dari Pulau Jawa dan daerah lainnya pun ikut bergabung.
Angka satu juta jauh melebihi klaim pendukung Prabowo Subianto yang lebih dahulu melakukan acara jalan sehat pada 6 Agustus 2023 lalu yang diikuti 450.000 peserta. Kabarnya sih hanya sekitar 300.000-400.000 orang. Tak perlu memperdepatkan angka.
Pada acara ini, Prabowo yang masih Menteri Pertahanan itu juga menyumbangkan hadiah atau door prize berupa 35 unit sepeda motor dan 5 paket umroh yang diundi secara acak.
Acara Prabowo selain dihadiri Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan para pejabat setempat, juga disuguhi tontonan atraksi paralayang dan demonstrasi sukhoi dari TNI AU (Tentara Nasional Angkatan Udara) serta marching band dari IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), Kementerian Dalam Negeri.
Acara Prabowo jauh lebih wah ketimbang kegiatan yang dimotori anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, Tamsil Linrung. Sebab, acara jalan gembira tidak dihadiri pejabat setempat, tidak ada demonstrasi pesawat tempur sukhoi, tak ada atraksi pralayang.
Hadiah atau door proze yang disediakan panitia pun jauh lebih kecil, hanya berupa satu unit mobil sebagai hadiah utama, sepuluh hadiah ibadah umroh, lima unit sepeda motor, dan beberapa hadiah hiburan lainnya. Mengapa jumlah peserta jauh lebih banyak?
Tidak ada fasilitas istimewa yang diberikan penyelenggara atas kegiatan 249 itu. door prize adalah hal yang biasa dilakukan pada sebuah kegiatan.
Karena tidak ada fasilitas khusus yang diberikan, sebagian besar peserta 249 menginap di masjid, di gedung yayasan, di rumah keluarga dan kerabat. Hotel hanya disiapkan kepada tamu-tamu khusus dan tentu panitia. Karena banyak yang menginap di Masjid, Tamsil Linrung yang sudah terpilih menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu pun mendatangi beberapa masjid, mengucapkan terimakasih kepada pengurusnya.
Kegiatan 249 telah mengubah jagad politik nasional. Meski dalam survei Anies selalu berada di urutan ketiga, namun fakta dan arus bawah berkata lain. Rakyat yang melihat negara semakin tidak baik-baik, ingin segera terjadi perubahan.
Rakyat rindu sosok pemimpin cerdas, merakyat, tidak menjual janji-janji palsu dan kebohongan. Rakyat menginginkan pemimpin yang selalu mencari solusi, bukan menimbulkan kegaduhan dan polusi.
Satu kata dari Makassar.Anies Presiden Indonesia. Kota Makassar menjadi cahaya penerang dari timur sampai barat.
Lawan-lawan politik yang juga sesama anak bangsa tidak usah khawatir, apalagi takut akan kemenangan pasangan Amin. Toh, mereka dan pendukungnya ingin negeri aman dan damai, tidak ingin ada buzzer yang kerjanya membuat onar, tidak ingin membungkam, apalagi memenjarakan ulama, aktivis dan lawan politik atau oposisi.(*)