Kemenperin Sebut Potensi Belanja Produk Dalam Negeri Capai Rp1.200 Triliun
Jakarta, FreedomNews - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut terdapat potensi belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah senilai Rp1.200 triliun yang dapat diserap oleh pelaku usaha dalam negeri pada tahun ini. Adapun, Kemenperin kembali menggelar 'Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri Tahun 2024' di Denpasar, Bali pada 4-7 Maret 2024. Tahun ini, Kemenperin mengangkat tema kemandirian produk dalam negeri menuju Indonesia emas.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, maupun BUMN/BUMD untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasanya. “Oleh karena itu, jadi tahun ini kami kembali mengadakan Business Matching sebagai ajang matchmaking terbesar pada pengadaan barang jasa pemerintah,” kata Eko dalam media briefing Business Matching ;Belanja Produk Dalam Negeri Tahun 2024' di Denpasar, Bali, Senin, 4 Maret 2024.
Eko menyebut bahwa keberhasilan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) telah memberikan dampak yang luas terhadap penguatan struktur manufaktur dan pertumbuhan ekonomi nasional. Eko menyampaikan, salah satu peserta pameran di business matching ini adalah pemasok kabel dalam negeri bagi proyek kereta api cepat Jakarta – Bandung dengan nilai proyeknya mencapai Rp100 miliar dan bisa membantu pengembangan perusahaan. “Ada pula startup dalam negeri bersertifikat TKDN yang saat ini sedang dalam proses pengembangan teknologi bersama Kementrian PUPR untuk mendukung transformasi digital di Kawasan IKN,” ujarnya
Beragam pengadaan barang jasa pemerintah serta badan usaha yang menggunakan produk dalam negeri ini dapat berimbas langsung pada ketahanan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil kajian peneliti ekonomi, bahwa setiap Rp1 yang digunakan untuk membeli produk dalam negeri bisa kembali ke negara sebesar Rp2,2 atau lebih dari dua kali lipat. “Artinya, setiap instansi yang menggunakan produk dalam negeri akan membawa benefit ke negara sehingga turut mendorong kesejahteraan masyarakat,” ucap Eko.
Terkait potensi anggaran yang diprediksi bakal keluar dalam kegiatan ini, Eko menyebutkan bahwa potensi belanja anggaran, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, yang dapat diserap senilai Rp1.200 triliun. “Potensi sebesar Rp1.200 triliun, kami sedang mengejar sebesar-besarnya kita bisa manfaatkan. Tahun lalu persentase antara yang dikomitmenkan, yang direalisasikan cukup tinggi. Oleh karena itu, tahun ini kami optimistis angkanya akan lebih tinggi lagi. Nanti akan disampaikan lengkap di acara pembukaan,” sebut Eko. Business Matching 2024 merupakan kelanjutan dari agenda serupa yang sudah dilaksanakan sukses sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku industri selaku produsen dengan penggunan produk dalam negeri khususnya yang menggunakan anggaran pemerintah melalui pengadaan barang dan jasa.
Pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024, Kemenperin menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.(dtf/keu)