Kepala BKF : Pemilu Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi 2024
Jakarta, FreedomNews - Penyelenggaraan Pemilu pada 2024 diyakini akan memberikan efek dorongan bagi pertumbuhan ekonomi domestik, baik untuk tahun ini maupun tahun depan. Febrio Kacaribu selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa efek dorongan tersebut tercermin dari belanja pemerintah yang meningkat, khususnya terkait Pemilu. “Secara tidak langsung maupun secara langsung ini juga mempengaruhi konsumsi masyarakat dan aktivitas ekonomi di masyarakat,” katanya, Minggu (26/11/2023). Ia juga menjelaskan dengan adanya rangkaian kegiatan terkait Pemilu sudah dimulai pada akhir tahun ini, dampaknya dapat mulai terlihat lebih baik tahun ini dan juga pada tahun 2024.
Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF)
Pemerintah sendiri sudah menetapkan anggaran Pemilu pada 2023 sebesar Rp11,52 triliun dari belanja pemerintah, sementara untuk 2024 adalah sebesar 15,87 triliun. “Tentu ini berdampak langsung bagi belanja pemerintah dan juga aktivitas ekonomi di Masyarakat dan termasuk aktivitas dari kampanye ini, ada banyak sekali caleg baik dari DPR pusat maupun DPRD provinsi kabupaten dan kota,” jelasnya. Menurut perhitungannya, rangkaian persiapan Pemilu pada 2023 akan memberikan kontribusi sebesar 0,2% terhadap pertumbuhan ekonomi dan tahun depan efek dorongan dari Pemilu ini diperkirakan lebih tinggi, yaitu sebesar 0,25%. Pada waktu berbeda, Maynard Arif selaku Head of Research DBS Group Research mengatakan bahwa dana kampanye dan belanja pemilu akan memberikan domino effect ke sektor konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2023.
Maynard Arif,Head of Research DBS Group Research
"Jadi pemilu dari sisi ekonomi ini memiliki dampak yang cukup positif ya, sektor konsumsi di kuartal IV bisa terdongkrak,” katanya. Ia juga mengatakan dari sisi investasi sendiri para investor asing memang masih cenderung wait and see, tapi masih ada potensi investor asing akan masuk ke Indonesia.(dtf/keu)