Kinerja Saham Bank Jumbo BBCA, BBRI, BBNI, BMRI Kompak Melejit
Jakarta, FreedomNews - Kinerja saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) kompak melejit pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 29 Januari 2024. Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBCA naik 2,14% pada perdagangan Senin, 29 Januari 2024, ditutup di level Rp9.550 per lembar. Harga saham BBCA pun naik 1,6% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Kemudian, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 2,76% pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp5.575. Lalu, harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 2,78% ke level Rp6.475. Harga saham BBNI pun naik 2,76% ke level Rp5.575. Harga saham BBNI juga naik 3,72% ytd. Kinerja moncer harga saham bank-bank jumbo ini pun mendongkrak kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,28% ke level 7.157,17 pada perdagangan Senin, 29 Januari 2024.
Riset Pilarmas Investindo Sekuritas sendiri menjelaskan IHSG menguat karena sejumlah sentimen. Di luar negeri, sentimen datang dari penantian rilis data ekonomi sejumlah negara dan keputusan hasil rapat FOMC The Fed Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. Menjelang pertemuan FOMC itu, para investor memang memberikan peluang yang hampir sama bahwa The Fed mulai menurunkan suku bunga pada Maret 2024.
Di sisi lain, moncernya kinerja saham bank jumbo terjadi di tengah pelaporan kinerja keuangan mereka. BBCA misalnya telah mengumumkan raupan laba bersih sepanjang 2023 Rp48,6 triliun, naik 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja perseroan terjaga di tengah tekanan inflasi global dan sensi geopolitik,ekonomi domestik stabil.
Kemudian, BBNI mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun atau naik 14,23% yoy. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan BNI berhasil membukukan kinerja yang positif, dan berkelanjutan seiring berjalannya program transformasi selama tiga tahun terakhir. "Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat fondasi bisnis BNI," kata Royke, Jumat, 26 Januari 2024. Sementara BMRI dan BBRI akan melaporkan kinerja keuangan mereka pada pekan ini, Rabu, 31 Januari 2024.
Adapun, saham bank-bank jumbo seperti BBCA dan BBNI memang dinilai mempunyai potensi moncer pada tahun ini. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan harga saham bank-bank jumbo masih prospektif. "Pada 2024 ada potensi peningkatan kredit konsumer seiring dengan penerapan suku bunga acuan yang longgar dari bank sentral. Bank jumbo juga bisa mengurangi risiko kredit dan menekan NPL (nonperforming loan). Bank jumbo juga rajin bagikan dividen dan ini menarik bagi para pelaku investor," kata Nafan.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan bank jumbo seperti BBCA dan BBNI masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued. "Prospek pada 2024 juga bagus karena secara historis kalau kita lihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan," ujar Arjun.(dtf/bnk)