Jokowi Minta Impor Beras dari Vietnam Berjalan Lancar
Jakarta, FreedomNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah Vietnam untuk mendukung kelancaran impor beras ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu PM Vietnam, Pham Minh Chinh pada Jumat, 12 Januari 2024. Melansir keterangan resmi di laman resmi Setpres, Sabtu, 13 Januari 2024, Presiden Jokowi meminta dukungan PM Pham Minh Chinh agar impor beras dari Vietnam berjalan lancar. Selain itu, Jokowi juga ingin agar kerja sama pertanian semakin diperkuat melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming, mendorong implementasi MoU kerja sama perikanan, serta memberantas IUU Fishing bersama.
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan PM Vietnam Pham Minh Chinh, kedua pemimpin sepakat meningkatkan target baru perdagangan bilateral kedua negara setelah target sebesar US$10 miliar yang seharusnya dicapai 2023 telah berhasil dicapai pada 2022. “Saya yakin Yang Mulia sepakat untuk menetapkan target perdagangan di atas US$15 miliar untuk 2028 di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang telah menghasilkan berbagai kerja sama konkret, antara lain nota kesepahaman kerja sama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang ditandatangani hari ini. “Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama,” ujarnya. Kerja sama selanjutnya yang dibahas kedua pemimpin negara adalah dalam bidang investasi. Presiden Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam dan berharap PM Pham Minh Chinh terus mendorong terjadinya iklim investasi yang baik.
“Mohon dukungan Yang Mulia untuk terus mendorong iklim investasi yang mengutamakan aspek pelindungan investor sesuai kesepakatan kedua negara dan Asean Comprehensive Investment Agreement,” ucap Jokowi. Sementara itu, terkait kerja sama di bidang energi terbarukan, Presiden Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast senilai US$1,2 miliar untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai Indonesia. Dia pun berharap komitmen tersebut dapat mendorong kolaborasi antara negara di Asia Tenggara untuk mencapai kemandirian industri energi terbarukan “Terakhir, terima kasih atas dukungan Vietnam terhadap keketuaan Indonesia di Asean tahun lalu. Asean masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan krisis Myanmar. Untuk itu, Indonesia akan terus mendukung keketuaan Laos tahun ini,” ungkap Jokowi. (dtf/inter/ekon)