Masuk Jurang Resesi, Aktivitas Pabrik di Jepang Kian Memburuk

Jakarta, FreedomNews - Aktivitas pabrik di Jepang semakin berada dalam kondisi yang buruk dan pertumbuhan sektor jasa mengalami perlambatan pada bulan Februari 2024. Apalagi, ekonomi Jepang baru saja masuk ke dalam jurang resesi. Dilansir dari Reuters, Kamis, 22 Februari 2024, survei yang dilakukan pada hari Kamis mengungkapkan bahwa kondisi bisnis bertambah buruk pada saat kegiatan perekonomian sedang berjuang untuk keluar dari zona resesi. Purchasing Managers' Index (PMI) atau dikenal indeks manajer pembelian manufaktur flash au Jibun Bank Jepang mengalami penurunan, semula sebesar 48,0 di bulan Januari menjadi 47,2 di bulan Februari 2024.

Nilai indeks tersebut masih berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan sebesar 50,0 yang membatasi pertumbuhan dari kontraksi yang terjadi selama sembilan bulan berturut-turut. “Perekonomian sektor swasta Jepang mengalami sedikit perbaikan pada awal tahun, namun memudar pada Februari 2024. Penyebabnya aktivitas bisnis secara umum mengalami stagnasi,” ujar ekonom Usamah Bhatti dari Standard & Poor’s (S&P) Global Market Intelligence, dikutip dari Reuters, Kamis, 22 Februari 2024.

Dia mengatakan perusahaan asal Negeri Sakura juga berada pada tingkat yang paling tidak optimis sejak Januari 2023, mencerminkan berkurangnya optimisme terhadap produksi di masa depan,” lanjut ujarnya. Survei menunjukkan bahwa di antara subindeks yang lainnya, produksi di bidang manufaktur mengalami penyusutan paling cepat dalam setahun karena terjadi penurunan yang tajam dalam pesanan baru. Sementara itu, lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat penurunan kegiatan pembelian dan kendala kapasitas yang berkurang.

Purchasing Manager’s Index (PMI) layanan flash au Jibun Bank Jepang turut mengalami penurunan, semula 53,1 pada Januari 2024 menjadi 52,5 pada Februari 2024. Nilai indeks tersebut berada pada posisi yang aman dari nilai yang telah ditetapkan sebesar 50 sejak September 2022. Subindeks bisnis baru memperlihatkan laju pertumbuhan mencapai titik tertinggi sejak Agustus 2023. PMI gabungan flash au Jibun Bank Jepang, merupakan gabungan kegiatan pada sektor manufaktur dan jasa, mengalami penurunan di bulan Februari sebesar 50,3 dari 51,5 di bulan Januari.

Menurut survei The Reuters Tankan yang dipublikasikan hari Rabu, yakni semangat bisnis pabrikan di Jepang semakin menurun pada bulan Februari, jumlah pesimis lebih besar dari optimis yang terjadi pertama kali dalam 10 bulan, hal tersebut menambah kekhawatiran terhadap penurunan ekonomi yang berlanjut. Perekonomian Jepang tidak terduga masuk ke dalam zona resesi, berada pada kuartal IV/2023. Jepang mengalami pun kehilangan posisi sebagai negara perekonomian terbesar ketiga disalip oleh Jerman. (dtf /ekon/inter)