MER-C Sebut Israel Rencanakan Penyerangan Terhadap RS Indonesia

Jakarta, FreedomNews - Serangan tentara Israel ke Rumah Sakit (RS) Indonesia, di Gaza, Palestina sangat menyayat hati penduduk dunia, terutama Indonesia. Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia prihatin karena serangan yang menewaskan delapan orang itu sudah direncanakan oleh negara Yahudi tersebut.

Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad membenarkan penyerangan tersebut pada Ahad, 19 November 2023.

Tentara zionis menyerang lantai 2 Gedung RS Indonesia dan banyak korban. “Penyerangan terhadap Rumah Sakit Indonesia sudah lama direncanakan, terlebih karena RS Indonesia disangka sebagai pusat Hamas,” kata Sarbini kepada wartawan, di Jakarta, Senin 20 November 2023. Padahal, RS Indonesia menjadi tempat merawat korban perang.

Sarbini meminta supaya Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (DK PBB) turun tangan memberikan perhatian atas penyerangan terhadap rumah sakit itu. “Oleh sebab itu, kami dari MER-C mendesak DK PBB agar segera turun tangan menghentikan serangan yang dilakukan tentara Israel ke Gaza,” ujarnya.

Akibat serangan terhadap RS Indonesia itu, delapan orang tewas. Sedangkan korban luka belum diketahui jumlahnya. "Jumlah korban luka-luka banyak, belum bisa terkonfirmasi karena panik belum bisa terhitung," ujar Sarbini.

Sedangkan Relawan Lembaga Medis Kegawatdaruratan MER-C, Nur Ikhwan Abadi menjelaskan, serangan terjadi sejak pukul 09.00 pagi waktu Palestina.

“Tentara Israel langsung meluncurkan roket ke RS Indonesia yang berada di Gaza Utara, Palestina,” ujar Ikhwan.

Relawan MER-C, Farid Thalib mengatakan, rumah sakit di seluruh dunia bukan menjadi sasaran perang.

Dia mengajak seluruh umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia mendoakan rakyat Gaza dan Palestina serta mendoakan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Tentara zionis terus melakukan penyerangan di wilayah Gaza, khususnya Gaza Utara sejak pejuang Hamas menembakkan 8000 roket ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Akibatnya, 1.200 Yahudi mati, termasuk puluhan tentaranya, tiga di antaranya berpangkat kolonel. Korban luka-luka diperkirakan 3.000 orang. Selain itu, setidaknya 250 orang warga penjajah menjadi tawanan perang, termasuk Nimrod Aloni, seorang perwira tinggi militer Israel berpangkat Mayor Jenderal atau bintang dua.

Serangan Hamas berhasil membobol sistem pertahanan negara penjajah yang super canggih itu. Sebagai balasan, tentara zionis melakukan serangan membabi-buta terhadap masjid, gereja, pemukiman penduduk, rumah sakit, kamp pengungsi dan sekolah. Mereka menggempur lewat serangan bom dari udara. Kemudian pasukan darat yang dilengkapi tank dan senjata canggih menyerbu.

Israel menyerbu rumah sakit, kamp pengungsi, masjid dan gereja karena dianggap menjadi tempat persembunyian Hamas. Padahal, tempat-tempat tersebut menjadi penampungan warga Gaza yang mengungsi.

Akibat serangan membabi-buta itu, jumlah penduduk Palestina yang tewas sudah mencapai 13.216 jiwa, terdiri dari 5.000 anak-anak, 3.300 perempuan dan sekitar 32.750 lainnya luka-luka. (Anw).