Sepak Terjang Robert Kuok, Taipan Malaysia yang Beli Mal di Singapura Rp6 Triliun
Jakarta, FreedomNews - Robert Kuok tengah menjadi perhatian setelah aksinya membeli salah satu pusat perbelanjaan di Singapura, Seletar Mall. Kuok melalui perusahaannya, Allgreen Properties membeli mall tersebut senilai US$412 juta atau sekitar Rp6,38 triliun. Pria yang memiliki nama lengkap Robert Kuok Hock Nien tersebut merupakan salah satu orang terkaya di Malaysia dan masuk daftar 40 besar orang terkaya di dunia. Kekayaannya ditaksir mencapai US$11,7 miliar atau Rp181,2 triliun.
Kuok lahir di Johar Baru pada 6 Oktober 1923, umurnya telah mencapai 100 tahun. Dia mengaku pernah bekerja sebagai office boy (OB) sebelum menjadi deretan taipan di Malaysia. Dia menyelesaikan pendidikan sekolahnya di Raffles Institution, Singapura. Di Singapura, dia juga pernah bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan Jepang, Mitsubishi Shoji Kaisha pada 1942–1945.
Kemudian Kuok kembali ke Johar Baru untuk melanjutkan usaha penjualan beras keluarganya. Pada 1948, ayahnya meninggal dunia, dia bersama dengan dua orang saudaranya dan saudara sepupunya, Kuok Hock Chin mendirikan Kuok Brothers Sdn Bhd pada 1949 yang merupakan bisnis keluarga kecil yang memperdagangkan beras, gula, dan tepung terigu.
Kouk mulai memperluas prospek bisnisnya dan akhirnya menguasai 80% pasar gula negara tersebut. Kuok membeli gula dari India, dan menjualnya di Malaysia dengan omzet produksi 1,5 juta ton. Kuok kini dijuluki sebagai 'raja gula Asia” Ketika perusahaan berkembang di wilayah tersebut, Kuok Singapura didirikan pada tahun 1953, dan kantor di Hong Kong didirikan pada tahun 1974 dengan nama Kerry Holdings. Kerry Group kini mengawasi operasi perusahaan di Hong Kong dan Tiongkok Daratan.
Pada 1971, Kuok berhasil mendirikan hotel Shangri-La pertamanya di Singapura. Disusul dengan pembangunan hotel kedua, Kowloon Shangri-La di tepi pantai reklamasi di daerah Tsim Sha Tsui East waterfront pada 1977. Perusahaannya, The Kerry Group juga membeli 34,9% saham dari News Corporation milik Rupert Murdoch di South China Morning Post. Saat ini, Kuok memiliki beberapa perusahaan di Malaysia dan memiliki proyek yang tersebar di berbagai negara seperti Fiji, Australia, Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, dan Tiongkok, ditambah 10 perusahaan pengemasan botol Coca Cola.
Tak hanya itu, Beijing World Trade Center juga dimiliki oleh-nya. Dia bersama keponakannya Kuok Kuok Khoon Hong juga menjalankan Wilmar International, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia. Beragam bisnis Kuok meliputi kepemilikan bidang perkebunan tebu, penyulingan gula, minyak, keuangan, perdagangan, pertambangan, pengangkutan, properti, dan penerbitan. Dia juga memegang kendali Transmile Group yang merupakan perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengangkut barang antara India dan Cina. Kouk juga memiliki saham di Malaysia International Shipping Corporation.(dtf/inter/ekon)