Upah Naik 4%, AS Serap Tenaga Kerja Besar-besaran Akhir 2023

Jakarta, FreedomNews - Amerika Serikat (AS) mencatat telah mempekerjakan lebih banyak pekerja daripada yang diperkirakan pada Desember 2023, diiringi dengan kenaikan upah yang cukup solid, rata-rata 4%. Dari sisi pasar keuangan, kondisi ini lantas menimbulkan keraguan pada ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve atau The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada Maret 2024. Kepala Ekonom AS di BMO Capital Markets di San Francisco Scott Anderson menyampaikan bahwa pendinginan atau cooling down pasar tenaga kerja secara bertahap masih berlangsung di AS.

"Namun, ketahanan pasar tenaga kerja yang masih ada dan kekuatan dalam pertumbuhan upah dapat membuat The Fed menahan diri lebih lama dari yang diperkirakan pasar saat ini," ujarnya, dilansir dari Reuters, Sabtu, 6 Januari 2024. Adapun, Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS mencatat adanya penambahan sebanyak 216.000 nonfarm payrolls per Desember 2023.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan terdapat 170.000 tenaga kerja baru berdasarkan pencatatan payrolls atau penggajian. Secara umum, terdapat sekitar 2,7 juta tenaga kerja yang terserap sepanjang 2023, turun tajam dari dari 2022 yang berhasil menyerap 4,8 juta tenaga kerja. Hal itu mencerminkan pendinginan permintaan dalam perekonomian setelah kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin dari bank sentral AS sejak Maret 2022. Sekitar 100.000 pekerjaan per bulan dibutuhkan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja.

Pemerintah juga mencoba mengembalikan 52.000 staf pendidikan ke tingkat sebelum pandemi dan menyebabkan kenaikan lapangan kerja pada Desember. Pertumbuhan penggajian pemerintah rata-rata 56.000 pekerjaan per bulan pada 2023, naik dua kali lipat dari rata-rata kenaikan bulanan sebesar 23.000 pada 2022. Lapangan kerja di sektor perawatan kesehatan meningkat 38.000 orang. Cuaca yang tidak sesuai dengan musim mendorong perekrutan di lokasi konstruksi, dengan penggajian di industri ini meningkat 17.000. Lapangan kerja di sektor rekreasi dan perhotelan bertambah 40.000. Lapangan kerja di industri ini berada di bawah tingkat yang terlihat sebelum pandemi Covid-19 sebesar 163.000. Sementara lapangan kerja ritel naik 17.400.

Penggajian layanan profesional dan bisnis naik 13.000, tetapi layanan jasa bantuan justru kehilangan 33.300 posisi. Pekerjaan di sektor ini, yang dipandang sebagai pertanda untuk perekrutan di masa depan, telah menurun selama 11 bulan berturut-turut. Pekerjaan manufaktur meningkat 6.000. Namun, lapangan kerja di industri transportasi dan pergudangan turun 22.600. Pasar tenaga kerja secara umum tetap ketat, dengan 1,40 lowongan pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur di bulan November. Hal ini berdampak pada upah, yang tetap meningkat.(dtf/inter/ekon)