Catat! Anies Sudah Beri Makanan Tambahan 201 Ribu Anak Sekolah di Jakarta

Jakarta, Freedomnews – Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan selalu mengingatkan agar publik mencari tahu apa yang telah dilakukannya ketika memimpin DKI Jakarta tahun 2017-2022. Satu di antaranya, Anies sudah memberikan makanan tambahan kepada 201.110 anak sekolah di Jakarta melalui Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS).

“Pelaksanaan program tersebut bertujuan agar anak-anak sejak usia dini mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi tinggi. Sehingga, pertumbuhan jasmani dan intelektualitasnya diharapkan tumbuh dengan baik,” kata Anies saat peluncuran PMT-AS tahun 2018, ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Dengan data PMT-AS di Jakarta, pasangan AMIN, khususnya Anies membuktikan telah melakukan terlebih dahulu. Pasangan lain berada dalam posisi “masih akan” melakukannya bila nantinya terpilih, sebut saja pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang berjanji memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah hingga pesantren. Sedangkan Anies sudah melakukannya sejak tahun 2018 mulai dari 52.388 anak sekolah, berlanjut tahun 2019 sebanyak 128.324 siswa, tahun 2020 menjadi 188.800 penerima manfaat, dan tahun 2021 terhenti karena COVID-19 tapi dilanjutkan tahun 2022 dengan 201.110 anak sekolah pada 631 sekolah dengan melibatkan komite dan orang tua.

Janji salah satu program dari 'Delapan Program Hasil Terbaik Cepat' Prabowo-Gibran yaitu memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Dibandingkan dengan Anies waktu menjadi Gubernur DKI Jakarta sudah memberikan makanan tambahan mulai dari susu, roti, hingga bubur kacang hijau yang kemudian berkembang menjadi 29 variasi menu. Untuk diketahui, pelaksanaan program PMT-AS mengacu pada Pergub Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah Pada Satuan pendidikan, serta Pergub Nomor 7 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Pergub Nomor 59 Tahun 2016 tentang Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Negeri/Madrasah Negeri.

“Para ibu-ibu, orangtua murid yang memasak dengan menu yang gizinya diawasi Dinkes DKI. Kalau orangtua yang memasak sendiri, tentu mereka ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya,” ujar Anies.

Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dilatarbelakangi oleh adanya data 45% anak Indonesia mengonsumsi menu asupan gizi kurang dari total kebutuhan energi (Riskesdas, 2013). Pemberian nutrisi untuk pelajar ini memberi jaminan kepada semua anak Indonesia untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam tumbuh kembang. Karena, nutrisi yang cukup, berperan penting pada pertumbuhan, status gizi, hingga penyerapan ilmu di sekolah. Anies berhasil menggerakkan dan melibatkan semua pemangku kepentingan, mengingat penyediaan makanan tambahan untuk meningkatkan kecukupan gizi siswa bekerja sama dengan komite sekolah dan orang tua siswa. (kcg)