Hati-hati, 6 Hal di Dapur Ini Bisa Picu Kanker

Jakarta, FreedomNews - Dapur, merupakan surga makanan yang sering menjadi tempat favorit keluarga. Namun, ternyata ada hal-hal berbahaya di dapur untuk kesehatan Anda. Dilansir dari timesofindia, barang-barang umum yang ditemukan di dapur bisa dikaitkan dengan penyakit kanker, menjadikan surga kuliner ini sebagai medan perang bagi kesehatan.

Penting untuk mengungkap potensi bahaya yang mengintai di dalam diri kita, karena kesadaran adalah langkah pertama untuk melindungi orang-orang yang kita cintai dari musuh-musuh tersembunyi ini.

Berikut beberapa hal penyebab kanker yang biasa ditemukan di dapur

1. Peralatan masak anti lengket

Peralatan masak antilengket, yang merupakan bahan pokok di banyak dapur, mungkin menyembunyikan rahasia jahat. Penyebabnya adalah asam perfluorooctanoic (PFOA), bahan kimia yang digunakan untuk menghasilkan lapisan anti lengket. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan potensial antara paparan PFOA dan kanker. Jika terkena suhu tinggi saat memasak, peralatan masak antilengket dapat mengeluarkan asap beracun, menyebabkan gejala mirip flu dan, dalam beberapa kasus, meningkatkan kekhawatiran mengenai perkembangan kanker.

2. Peralatan plastik

Menurut Dr. Bhavna Bansal, Konsultan Senior dan HOD, Histopatologi – Laboratorium Oncquest, "Peralatan plastik, yang umum terlihat di dapur, dapat berkontribusi terhadap risiko kesehatan melalui BisphenolA (BPA). Bahan kimia ini, yang digunakan dalam produksi botol dan wadah plastik, dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mengganggu kekebalan tubuh jika digunakan secara rutin di dapur. Saat kita berupaya mencapai keberlanjutan, mencari alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk meminimalkan paparan terhadap zat yang berpotensi berbahaya menjadi hal yang sangat penting."

3. Gula rafinasi

Di luar perannya dalam mempermanis makanan favorit kita, gula rafinasi juga terlibat dalam perkembangan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan asupan gula rafinasi dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Pengungkapan ini mendorong evaluasi ulang kebiasaan makan, menekankan perlunya mengurangi konsumsi gula dan memilih alternatif yang lebih sehat.

4. Daging olahan

Daya tarik daging olahan memiliki dampak tersembunyi—peningkatan risiko kanker, khususnya kanker kolorektal. Proses pengawetannya melibatkan penggunaan nitrat dan nitrit, yang dapat diubah menjadi nitrosamin berbahaya di dalam tubuh manusia. Mengonsumsi senyawa-senyawa ini telah dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena kanker, sehingga menggarisbawahi pentingnya tidak berlebihan dan mengeksplorasi sumber protein yang lebih sehat.

5. Makanan kaleng

Meskipun makanan kaleng menawarkan kemudahan, makanan tersebut mungkin mengandung zat penyebab kanker dalam BisphenolA (BPA). Seringkali terdapat pada lapisan kaleng, BPA dapat larut ke dalam makanan, terutama saat kaleng dipanaskan atau bersentuhan dengan kandungan asam. Bahan kimia ini telah menimbulkan kekhawatiran karena potensi kaitannya dengan kanker, menekankan perlunya mempertimbangkan kembali penggunaan produk kaleng tertentu dan mencari alternatif yang lebih aman.

6. Aluminium foil

Kenyamanan memasak dengan aluminium foil memiliki risiko tersendiri. Jika makanan asam dimasak atau disimpan dalam aluminium foil, hal ini dapat menyebabkan hilangnya sejumlah besar aluminium, yang diketahui berdampak buruk pada tubuh manusia. Paparan aluminium dalam jumlah tersebut dalam waktu lama telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, sehingga menekankan perlunya praktik memasak yang hati-hati.(dtf/kes)