Sebanyak 795 orang Dilayani di Baksos Kesehatan DF – YBSI – RMINU Jatim di Tahsinul Akhlaq
Surabaya, FreedomNews – Djarum Foundation bekerjasama dengan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) dan Rabithah Ma'had Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Timur, menggelar pelayanan medis gratis di Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum, Rangkah, Surabaya, Ahad (20/8/2023).
Selain membantu di ponpes, sumbangsih sosial ini juga diberikan ke warga sekitar, dari anak-anak hingga dewasa.
Founder YBSI DR. Dr Hisnindarsyah Sp.KL Subsp.KT(K), SE, Mkes, MH C.FEM FISQua bersama Ketua Umum YBSI Virly Mavitasari yang turut hadir langsung di lokasi mengatakan, ada sekitar 30 tenaga medis yang diterjunkan untuk melayani santri Ponpes Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum dan masyarakat sekitar.
Mereka terdiri dari dokter spesialis syaraf, dokter spesialis THT, dokter umum, dokter gigi, perawat, apoteker, dan petugas laboratorium juga relawan non medis. Di situ, pihaknya memberikan berbagai pelayanan kesehatan mulai dari layanan kesehatan spesialistik seperti neurologis atau saraf dan Telinga Hidung Tenggorokan (THT), layanan kesehatan umum, kesehatan gigi hingga pemeriksaan laboratorium. Termasuk memberikan edukasi tentang menjaga kebersihan bagi para santri agar terhindar dari penyakit kulit.
"Untuk peserta pengobatan gratis tercatat ada sebanyak 795 orang. Rinciannya, umum ada 616, kemudian gigi 93 orang, THT 37, syaraf 42, dan ditambah visite 7 orang. Ini melebihi dari kupon yang diberikan ya, totalnya 500. Tapi yang datang lebih, dan tetap kita layani," sebut Virly.
Menurut dia, kegiatan peduli pada ponpes di Jawa Timur ini sudah ke-66. Selain memberikan pelayanan kesehatan gratis, juga membagikan sembako.
"Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan. Dan mudah-mudahan bisa bermanfaat santri-santri di ponpes maupun masyarakat," ujarnya.
Ketua Ponpes Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum, M. Ghozi Ubaidillah Mashduqi memberi apresiasinya atas pelayanan yang telah diberikan. Menurutnya, ini adalah suatu bentuk kemajuan, karena ada sebuah langkah terhadap pesantren.
Apalagi, katanya, sebagai pesantren yang berada di tengah ramainya kota metropolitan seperti Surabaya, maka sangat diperlukan adanya kegiatan silaturahmi yang dibalut dengan unsur kesehatan seperti ini.
"Karena biar tidak hanya sehat jasmani, tapi juga menjalin hubungan rohani kepada pondok pesantren, nanti mendapat doanya para santri dan kiai. Jadi ini adalah hal yang perlu diapresiasi," tutur pria yang akrab disapa Gus Ghozi yang juga ketua RMI NU Surabaya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua RMI NU Jawa Timur, KH M. Iffatul Lathoif yang diwakilkan pada Gus Immadudin menyambut baik adanya pelayanan ini. Sebab, menurutnya, berkembang dan tidaknya pesantren itu berkat dukungan warga sekitar.
"Sehingga kehadiran pondok pesantren harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," katanya.
Sementara Legowo Kadri, perwakilan dari Djarum Foundation mengatakan bahwa kegiatan sosial ini merupakan salah satu upaya dari pihaknya untuk berkontribusi dalam meningkatkan peran ponpes kepada masyarakat.
"Selama ini pondok pesantren juga memberi banyak manfaat bagi warga sekitar. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa membantu, dan juga bermanfaat," tuturnya didampingi Yudha Ardiwinata.
Diketahui, pelayanan medis di pondok pesantren dan masyarakat ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan melalui program 'Djarum Sumbangsih Sosial' sak tahun 2014.
Kegiatan sosial ini telah melayani pemeriksaan medis lebih dari 70.000 warga masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain pelayanan medis, Djarum Sumbangsih Sosial sebelumnya juga telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya khitanan massal, peningkatan kualitas panti asuhan, satgas pencegahan kebakaran dan bantuan penyediaan air bersih. (mth/HSD/YBSI)