Stop Penyebaran Nyamuk Wolbachia Atasi Demam Berdarah, Mengerikan!!!

Jakarta,FreedomNews_Penyebaran nyamuk Wolbachia guna mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia segera diujicobakan di Denpsar Bali.Sejumlah tokoh peneliti senior menyampaikan keberatan, meskipun Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sudah mengijinkan ujicoba dimaksud.

Tokoh senior yang juga penasehat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Prof.Richard Claproth, mengatakan di Denpasar, eksperimen yang belum jelas ini, sangat mengerikan, karena jutaan nyamuk akan disebar melalui udara.Jika nyamuk menggigit manusia dapat menimbulkan penyakit baru di kemudian hari.

Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah bahkan dalam jumpa pers di Jakarta, Ahad,12 November 2023 mengatakan, penyebaran nyamuk ini membawa resiko bagi kesehatan masyarakat dan bisa menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan rakyat Indonesia. Penyebaran ini bersifat percobaan yang menggunakan masyarakat Indonesia, khususnya Denpasar Bali yang akan dimulai, 1 Desember 2023.

“Ini namanya rakyat kita jadi kelinci percobaan dan ini tidak boleh. Siapa yang bertanggung jawab terhadap resiko yang akan datang,” ujar Siti Fadilah.Menurutnya, penyebaran nyamuk ini membawa resiko bagi kesehatan masyarakat dan bisa menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan rakyat Indonesia.

Kata Prof. Richard Claproth upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menggunakan metode wolbachia untuk memberantas DBD harus distop.Meskipun pernah diujicoba di Yogyakarta, penurunan penyakit DBD hanya berlangsung setahun, selebihnya menyebabkan penyakit hydrosepalus dan kaki gajah justru naik.

"Lebih baik kita sebarkan uang jauh lebih sedikit untuk membangun mental masyarakat untuk membersihkan got dan saluran air.Kerja bakti dan gotong royong kan sudah tidak ada lagi. Jadi, jangan nasib kita tergantung sama eksperimen-eksperimen yang belum jelas," ujarnya.

Tandatangan Petisi Penolakan Sebuah petisi penolakan beredar di mana masyarakat diminta bersama-sama menandatangani sebagai upaya menghentikan penyebaran nyamuk Wolbachia di wilayah Indonesia.

Hentikan eksperimen Gene Drive di Bali-- SEKARANG! Atau Bali akan menjadi tempat eksperimen nyamuk raksasa, disusul dengan daerah-daerah lainnya. Dibutuhkan 308.000 tandatangan dalam sebuah petisi untuk menghentikan eksperime World Mosquito Program yang berencana melepaskan 200 JUTA telur nyamuk yang sudah terinfeksi pada tanggal 13 November 2023, dengan akibat-akibat yang belum bisa diprediksi tetapi, dari skalanya, jelas bahwa, jika ada akibat-akibat buruknya, itu tidak akan bisa dikembalikan pada keadaan semula. Beberapa hal yang menjadi keprihatinan adalah:

Akan terjadi peningkatan gigitan nyamuk, yang secara negatif akan mempengaruhi kesehatan masyarakat, menghancurkan industri pariwisata Bali masih dalam proses awal pemulihan setelah 3 tahun hancur akibat pandemi (wisatawan akan takut berkunjung ke Bali karena khawatir terkena gigitan nyamuk raksasa yang belum diketahui keamanannya) dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di semua lini ekonomi.

Seekor nyamuk betina bisa menghasilkan 300 telur, masing-masing 100 butir setiap kali bertelur. Artinya, dalam waktu singkat akan ada 15 miliar nyamuk baru dari spesies eksperimen ini.

Belum ada pihak yang siap bertanggungjawab secara finansial atas penyakit-penyakit dan kerusakan-kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh riset ini.

Belajar dari pengalaman dalam riset yang sama setelah nyamuk-nyamuk serupa dilepaskan: masuknya penyakit-penyakit tropis yang lebih berbahaya; merebaknya malaria di Florida dan Texas AS; tersebarnya virus West Nile di Maryland AS; microencephalitis di Brazil; meningkatnya jumlah kasus demam berdarah di Sri Lanka.Jangan sampai dampak serupa terjadi di Bali dan seluruh Indonesia. Kita harus mencegah.

Saran keselamatan: gunakan bahan penolak nyamuk yang bisa diandalkan. Gunakan pakaian tertutup, dan tinggallah di tempat-tempat yang memiliki perlindungan jaring nyamuk yang memadai. Nikmati Bali, tetapi tidak selama berlangsungnya eksperimen nyamuk ini (entah sampai kapan karena sekali nyamuk-nyamuk itu dilepaskan ke alam dalam jumlah sebanyak itu, tidak akan ada yg bisa mengendalikannya, apalagi dalam waktu singkat).(Irpi)