Sahabat Sejati Pegang Erat-erat

Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim

SAHABAT sejati itu akan Selalu Memberi Kebaikan kepada kita. Sahabat sejati tidak mengharapkan suatu balasan atas kebaikan yang dilakukan. Sahabat sejati tidak merelakan kita jatuh dalam kesalahan ataupun kehancuran.

Seorang Sahabat yang sejati dan shaleh akan selalu mengingatkan dan menasehati kita apabila kita dalam kesalahan.

Sahabat yang sesungguhnya, Bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja. Sahabat yang suka memuji karena basa-basi saja.

Sahabat sejati dan shaleh tak akan merelakan kita jatuh dalam kesulitan dalam keburukan dalam kehancuran. Sahabat sejati yang shaleh berani berkorban demi kebaikan,dan ketulusannya tak perlu diragukan.

Tegurannya merupakan kasih sayang yang tulus kepada kita. Namun, anehnya justru kita terkadang kurang mempedulikannya. Kita lebih senang dan akrab dengan orang yang selalu mengiyakan atau memuji muji kita, walaupun kita salah.

Ingat, sahabat sejati dan shaleh sekalipun akan pergi jika tidak dipedulikan lagi karena dia merasa sudah tak diperlukan dan tak dibutuhkan lagi. Dan kita akan menyesali, serta menyadari betapa sahabat sejati begitu berarti, saat dia tak ada disisi kita lagi.

Sebuah ungkapan berbunyi: “Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka”.

Sahabat sejatimu adalah yang senantiasa jujur (kalau kita salah diingatkan), Bukan yang senantiasa membenarkanmu, memujimu sedang kamu dalam suatu kekeliruan.

Umar bin Khattab berkata: ”Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (Muslim) yang shaleh/shalehah. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang shaleh/shalehah maka peganglah erat-erat.(jangan abaikan dia)”.

Saudaraku Sahabatku Seiman

Jika ada seseorang yang selalu peduli dengan kita selalu mengingatkan saat kita salah, akan selalu membantu saat kita terjatuh selalu menghibur saat kita bersedih jangan sekalipun meninggalkannya. Karena sahabat sejati seperti dia lebih berharga dari harta yang kita punya.

Bahwa, jangan mudah emosi apalagi memutuskan persahabatan hanya karena diingatkan saat kita bersalah.

Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan tercurah kepada suatu lingkungan yang di situ terdapat pemutus persaudaraan (silaturahmi)". (HR. Tabrani). (*)