Lagi-lagi Indonesia Pulang Tanpa Gelar dari Denmark Open 2024
Jakarta, FreedomNews - Indonesia gagal menempatkan wakil di final Denmark Open 2024, Minggu (20/10), setelah tiga wakil tersingkir di babak empat besar.
Di tunggal putri, Putri Kusuma Wardani kandas, sementara Gregoria Mariska Tunjung tersingkir karena cedera.
Di ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, juara 2022, juga gagal ke final. Tahun lalu, Indonesia menempatkan satu wakil di final. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana tampil sebagai runner-up turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini.
Fajar/Rian menjadi wakil Indonesia terakhir yang tersisih di semifinal, setelah kalah dari wakil tuan rumah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Dalam pertandingan yang digelar Sabtu (19/10), di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, mereka kalah rubber game 20-22, 21-18, 11-21.
"Melawan tuan rumah di hadapan para pendukung mereka, memang tidak mudah. Tapi ini bukanlah suatu alasan, karena mereka bermain dengan sangat baik dan sangat pintar dalam memilih strategi hari ini. Dan tentu juga dengan seluruh pengalaman mereka yang sudah matang," jelas Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Namun, Fajar berpendapat, pertandingan di gim pembuka justru menjadi momentum bagi Astrup/Rasmussen untuk bangkit. Setelah tertinggal dalam perolehan poin, pasangan tuan rumah mampu memaksa setting dan mengunci kemenangan di gim pertama.
Di lain sisi, keputusan hakim servis dinilai Fajar cukup mempengaruhi permainan duo ‘Merah Putih’.
"Saya sempat menyayangkan juga, keputusan hakim servis yang menggagalkan servis saya," katanya.
"Karena dengan servis yang sama pun dari awal gim tidak pernah di-fault. Tapi justru di poin kritis di 20-17 akhirnya saya terkena fault.”
“Namun, ya keputusan hakim servis adalah bulat dan kami harus terima itu. Namun, yang saya sayangkan, jika dengan servis saya yang seperti itu dinyatakan fault, seharusnya dari awal gim sudah dinyatakan fault," Fajar, menjelaskan.
Sementara pebulutangkis tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, harus menghentikan perjuangannya pada Denmark Open 2024. Rasa nyeri di bagian paha yang kemudian menjalar ke pinggang --yang telah dirasakan sejak satu pekan lalu-- membuatnya tidak leluasa saat bertanding melawan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 asal Korea Selatan, An Se Young.
"Rasa tidak nyaman awalnya terasa di paha sudah terasa kencang, tapi saya pikir hanya kelelahan. Namun, berangsur menyebar sampai ke pinggang, rasa ini sudah terasa dari kemarin bahkan saat bertanding di Finland (Arctic Open 2024).”
“Saya juga sudah ditangani oleh tim fisioterapi PBSI dan sudah dibekali latihan khusus oleh pelatih saya dan pelatih fisik PBSI sejak kemarin, bahkan sampai tadi pagi sebelum main," papar Gregoria.
Dalam pertandingan tersebut, Gregoria memutuskan mundur di gim kedua saat kedudukan sementara sama kuat 12-12. Di gim pembuka, Gregoria kalah dari unggulan pertama itu dengan skor 20-22.
"Tadi di awal gim pertama, saya masih tetap mau mencoba untuk bermain di babak semifinal ini. Tapi memang masih terasa sakitnya dan permainan An Se Young terbilang memang cukup ulet dan itu cukup menyulitkan saya dalam kondisi seperti ini," tuturnya.
Akhirnya, tunggal putri berperingkt ke-8 dunia ini memutuskan mundur di gim kedua, karena makin kuat rasa nyeri di bagian paha dan pinggang.
"Saya sempat alami salah gerakan dan itu membuat sakitnya semakin buruk, seperti berasa tersetrum," ungkapnya.
Setelah meninggalkan lapangan dengan kursi roda, Gregoria langsung ditangani oleh dokter yang bertugas pada turnamen level BWF World Tour Super 750 ini.
Dokter pun menyarankan agar Gregoria melakukan istirahat serta fokus pada pemulihan sebaik-baiknya.
"Di sini juga disediakan sarana fisioterapi. Namun, jika beberapa hari ke depan belum membaik, saya harus segera memeriksa kondisi saya di rumah sakit Indonesia," ujarnya.
Tunggal putri Putri Kusuma Wardani kandas 20-22, 14-21 dari unggulan 2 asal Cina, Wang Zhiyi. *** bea