Catatan M. Nigara: Andaikan Saja Christian Gonzales
Jakarta, FreedomNews - Kalau saja Chri****stian Gonzles saat ini masih merumput, sangat mungkin tim nasional Merah-Putih benar-benar akan menjadi ancaman. Keganasan pemain bernama lengkap Cristian Gerard Alfaro Gonzales itu tidak perlu disangsikan lagi.
Bayangkan, dengan suport pemain seperti yang lalu saja, Gonzales yang lahir di Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 itu, mampu membukukan sebanyak 284 gol. Itu belum termasuk 13 gol saat sejak ia resmi berpaspor Indonesia, 3 November 2010.
Pemain berjuluk El Loco itu, empat kali menjadi top-skor Liga Indonesia. Ia mulai merumput di Indonesia 2003-04 di PSM Makassar. Dari 52 penampilannya, El Loco mampu membukukan 32 gol.
Dua tahun di Persik Kediri, Gonzales berhasil mengembalikan gelar Kediri sebagai juara Liga Indonesia 2006 dan hebatnya El Loco mampu mencetak 102 gol dari 95 penampilan di klub Jawa Timur itu. Selain PSM dan Persik, Gonzales juga bermain di 8 klub lainnya.
Berturut-turut: Persib Bandung, Putra Samarinda, Arema Cronus, Madura United, PSS Sleman, Persikabo Bogor, PSIM Yogyakarta, Rans Nusantara, dan kembali PSIM JogYogya. Sekitar 19 tahun El-Loco, mantan pemain U-20 Uruguay, itu merumput di sini dan telah menorehkan prestasi yang sangat luar biasa.
Dari 420 penampilan di Liga Indonesia, Gonzales berhasil mencetak 284 gol. Jika kita bagi 19 tahun, artinya El Loco mampu mencetak 14,9 gol per tahun. Lalu, kalau kita bagi jumlah penampilan dengan jumlah gol, maka kita dapati 420: 284= 1,4 gol setiap pertandingan.
Dari 11 klub yang ia bela, maka per klub telah ia sumbangkan 25, 8 gol.
Catatan: Timnas Indonesia, 32 tampil, 13 gol dan di timnas Uruguay U-20, 25 tampil 15 gol.
Data yang saya ambil dari wikipedia ini secara tegas melukiskan keganasan El Loco.
Terlalu Cepat Lahir
Kalau saja boleh berandai-andai, betapa mengerikan jika saat ini El Loco masih merumput di tim nasional. Dukungan dari pemain-pemain sekelas Thom Haye, Ragnar Oratmamgoen, Jay Idzes, Marselino Ferdinand, akan membuat kiper lawan lebih banyak memungut bola dari dalam gawang.
Jumlah gol yang dicetak Gonzales, melukiskan betapa nallurinya untuk mencetak gol sangat luar biasa. Sekali lagi, dukungan yang diberikan untuk Gonzales saat itu, belum sebaik sekarang. Saya tidak bermaksud merendahkan para pemain saat itu, tetapi saya hanya justru ingin melukiskan bahwa Gonzales memang mesin gol
Seorang sahabat mengatakan pada saya, El Loco lahir terlalu cepat. Ya, seandainya saat ini dia masuh berumur 29-35, maka saya tidak dapat membayangkan betapa dahsyatnya timnas kita.
Persoalan fundamental kita, kata Shin Tae-yong, sangat minim anak-anak keturunan yang memiliki posisi sebagai tukang bikin gol. Rata-rata pemain berdarah Indonesia campuran itu berposisi gelandang. "Itu pun gelandang bertahan, " kata pelatih asal Korsel itu.
Jadi, ketika Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen mampu membuat gol indah saat kita menghajar Vietnam di Leg-2 Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, di Hanoi, itu saja sungguh membahagiakan. Dan, mudah-mudahan sudah ada pemain yang masuk dalam kategori tukang bikin gol.
Selama ini, tim asuhan STY ini selalu sulit menghasilkan gol. Ramadhan Sananta, ujung tombak Persis Solo, belum juga memperoleh kepercayaan yang utuh dari STY. Padahal, menurut hemat saya, Sananta bisa menjadi mesin gol. Apalagi sekarang, di mana pemain lapangan tengah kita sudah cukup baik.
Kembali ke El Loco, pemain naturalisasi era 2010, menurut saya masih menjadi yang terbaik. Jadi, jika saat ini ada sederet calon pemain yang akan dinaturalisasi, hendaknya pemain depan menjadi pilihan utama. Tepatnya pemain dengan naruli mencetak gol sangat tinggi.
Pekan ini, ada nama Delano Ladan (23 tahun), pemain Top-OSS, liga-2 Belanda. Kabarnya pemain yang sangat haus gol ini, siap bergabung. Dari data yang saya peroleh, cukup menjanjikan. Saat memperkuat SC Cambuur U-21, ia mampu membukukan 10 gol.
Sebelumnya saat di Ado Den Haag, Delano mampu mengemas 14 gol
Kita berharap saja ada El Loco-El Loco lain bisa segera ditemukan dan bisa pula segera bergabung. Saatnya, sepakbola kita tidak melulu berisi mimpi-mimpi, tapi bisa segera meraih mimpinya.
M. Nigara, Wartawan Sepakbola Senior