Frank Martin Jumpa Lawan Terberat, Gervonta Davis!

Jakarta, FreedomNews - Kurang dari sepekan lagi Frank Martin akan berhadapan dengan duel hidup mati yang sangat menentukan langkahnya di ranah ring tinju dunia.

Pasalnya, ia berhadapan dengan Gervonta Davis, juara kelas ringan WBA yang dipandang sebagai Face of Boxing.

Duel di MGM Grand Garden Arena, Sabtu (15/6) ini akan mengubah banyak hal dalam kehidupan Martin selanjutnya.

Ada 3 serba pertama buat Martin (18-0-0, 12 KO) di duel kali ini.

Yang pertama, ini yang pertama dia bertarung diia bertarung perebutan gelar dunia.

Yang kedua, ini yang pertama dia bertarung dalam partai utama pay per view.

Yang ketiga, jika dia menang, Martin jadi orang pertama yang memberikan kekalahan kepada Tank Davis (29-0-0, 27 KO).

Itu akan menggegerkan dunia. Pasalnya, Davis adalah calon Face of Boxing di masa depan setelah bintang Canelo ALvarez mungkin akan memudar.

Canelo saat ini masih menjadi megabintang. Namun, kebintangan Davis takkan bisa dirintangi siapa pun. Terbukti, ia sudah 7 kali naik ring sebagai laga utama di pentas pay per view.

Kehebatan itu memotivasi Martin untuk menaklukkan Davis, demi legasinya dan kebesaran namanya di tinju.

“Saya merasa seperti momen ini adalah salah satu bukti bahwa kerja keras itu akan ada hasilnya,” kata Martin dalam latihan terbuka. “Saya merasa inilah momen saya mengubah hidup saya.”

Martin, yang mengaku sebagai terlambat masuk ke sasana tinju pada usia 17 tahun dan mulai serius pada usia 18 tahun, sudah tidak asing lagi jika ia dianggap sebagai underdog di hadapan Davis.

Sebelumnya, dia berjuang secara regional untuk sebagian besar kariernya sebelum bekerja sama dengan pelatih Derrick James yang dengannya dia mendapatkan eksposur nasional.

Tahun 2022 menjadi tahun penting bagi Martin ketika ia memenangkan duel atas Michel Rivera yang saat itu belum terkalahkan dalam pertarungan yang dipandang sebagai batu loncatan untuk menjadi penantang teratas di kelas ringan.

Meskipun dia seumuran dengan Davis, jalan mereka sangat berbeda. Martin bermula dari daya tarik regional dan terus berkembang, sementara Davis, seorang amatir papan atas dengan potensi profesional yang luar biasa, memikat penonton sejak dini hingga menjadi seperti sekarang ini.

“Saya percaya pada diri saya sendiri, bahkan jika dunia menentang saya,” kata Martin, yang memasuki pertarungan sebagai underdog 4,5:1 di banyak bursa. “Ini waktunya bagi saya untuk muncul dan menunjukkan diri.”

Meski Davis absen selama hampir 14 bulan, Martin mengharapkan versi terbaik dari Davis, yang memiliki rasio KO 93 persen. Martin percaya bahwa pada malam pertarungan, dunia akan mengingat namanya atas penampilan ini.

“Saya tahu Tank eksplosif dan cepat,” tambah Martin. “Ia punya semuanya, tapi di pertarungan nanti, dunia akan melihat bahwa saya pun punya segalanya.” ** (bea)