Benar-benar Kacau, KPU Temukan Data Anomali Pilpres 2024 di 154.541 TPS

Kemudian, data ini tidak ditampilkan pada SIREKAP tapi data dialirkan ke Situng2019 yang disebut sebagai SIREKAP2024 yang berada di Xinjiang Taobao (Alibaba Group) aliran data bisa di-intersep oleh soaftware pengotak-atik data, sehingga muncul anomali-anomali.

Oleh: Agus Maksum, Tim IT Direktorat PPS (Pengamanan dan Pengawalan Suara) Paslon Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN)

KOMISI Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) kembali memperbaiki data anomali yang diunggah ke laman Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP). KPU lagi-lagi mengakui kesalahan Sirekap.

Ini pengakuan kedua kalinya. Sebelumnya, KPU mengaku ada anomali 2.300-an TPS. KPU cukup dengan permintaan maaf saja. Namun, kali ini tidak tanggung-tanggung, ada 154.500-an Trmpat Pemungutan Suara (TPS).

Menurut Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari, sejak data masuk 15 Februari hingga 27 Februari 2024, pihaknya telah mengoreksi data anomali yang diunggah dari 154.541 TPS.

“Untuk Pemilu presiden dan wakil presiden sebanyak 154.541 TPS," kata Hasyim di Jakarta, Rabu (28/2/2024), seperti dilansir Liputan6.com, Rabu (28 Feb 2024, 13:53 WIB).

Hasyim beralasan, data anomali harus dikoreksi sebelum diunggah ke laman Sirekap. Hal tersebut disebabkan pembacaan sistem milik KPU yang terjadi kekeliruan usai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengunggah foto formulir model C-Hasil suara.

"Secara sistem bisa membaca angka hasil konversi itu anomali. Kenapa? Jika di dalam negeri TPS itu maksimal 300 (DPT) begitu ada angka di atas 300 pasti anomali. Itu yang kita koreksi," kata dia.

Hasyim memastikan, usai data anomali diperbaiki dan disinkronisasi dengan formulir C-Hasil suara. Maka, kata dia, apa yang tampak di publik melalui laman KPU adalah angka yang sebenarnya.

Saya sempat Chat WA dengan Ibu Chusnul Mariyah. “Letak perkaranya, antara lain, di sini. Pengakuan KPU ini bisa jadi justeru bumerang bagi KPU. Tapi KPU agak pintar, berusaha menghindar dari tuntutan, jika itu dimungkinkan,” katanya.

Bayangkan. Ini statistik sangatlah menarik. Jumlah TPS anomali 154.541 TPS. (Angka ajaib mudah dihapal).

Rata-rata kesalahan diasumsikan Paslon 02 suaranya 70, tapi tertulis seperti algoritma settingan, hingga menjadi: 370, 470, 570, atau bahkan 670.

Mari kita asumsikan yang termudah, denga mengambil angka 379 sebagai eror terendah dengan menambahkan sebanyak 300 suara per TPS. Suara diubah oleh algoritma, dari 70 sebagai suara asli, menjadi 370.

Mari hitung. Secara matematis, jika error itu kita jumlahkan, hasilnya begini: 300 x 154.541 = 46.362.300. Betapa dahsyat cara manipulasi via Sirekap, di mana angka suara 02 bisa otomatis jadi bertambah 46 juta suara.

Woow... sangat signifikan untuk menaikkan 10% suara lebih. Inilah hipotetik investigatif pelanggaran data hasil Pilpres 2024...

Hak Angket....Lanjutt.....

Padahal, sebenarnya, menurut info internal KPU, data yang anomali mencapai angka 451 K lebih. Nah, ... supaya KPU gak digugat, diubahlah hanya menjadi 154.541 tadi. Serem, betapa jahat cara Paslon 02 memanipulasi suara.

Bagaima itu? Tanya Ibu Chusnul Mariyah kembali.

Ketika diizinkan melakukan koreksi sebenarnya ini adalah ijin untuk melakukan penyesuaian agar sesuai skenario, sekaligus ijin untuk menghilangkan jejak kejahatannya dari publik, namun digital forensik masih bisa menemukannya nanti.

Seharusnya pemilu2024.kpu.go.id tidak boleh diubah, koreksi harusnya ditaruh pada laman baru pemilu2024p1.kpu.go.id (p1 = perbaikan satu).

Ada banyak yang menganalisa dan menemukan pola dan sekaligus rumus yang ditaruh pada server pengolah data yang terletak di Xinjian Taobao.

Jadi pola kerjanya data masuk dari Sirekap-web.kpu.go.id server ada di Alibabacloud Datacenter Singapore.

Kemudian, data ini tidak ditampilkan pada SIREKAP tapi data dialirkan ke Situng2019 yang disebut sebagai SIREKAP2024 yang berada di Xinjiang Taobao (Alibaba Group) aliran data bisa di-intersep oleh soaftware pengotak-atik data, sehingga muncul anomali-anomali.

Supaya mudah dipahami publik dalam berbagai podcast, saya menyebut Sirekap tidak berfungsi dan yang berfungsi adalah Situng2019 yang difungsikan kembali untuk Pilpres 2024 dengan adanya kesalahan yang sama seperti kasus 2019, bahkan lebih brutal seperti pengakuan KPU itu sendiri ada 154.541 TPS bermasalah (anomali). (*)