Jokowi dan Prabowo Sama-sama Haus Kekuasaan
Jokowi, Prabowo, dan pemimpin lain yang mengaku muslim lalu haus akan kekuasaan, sadarlah bahwa kekuasaan itu hanya ujian untuk ditunaikan sebaik-baiknya. Kelak di akherat berakibat pada kesia-siaan dan penyesalan.
Oleh: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
TENTU membuat tertegun sesaat setelah teka-teki Raja Jawa yang mengerikan diungkap Bahlil Lahadalia, Ketum Partai Golkar, kini muncul lagi teka-teka yang dilempar Prabowo Subianto soal orang yang haus kekuasaan. Pihak yang haus kekuasaan menurutnya dapat merugikan negara.
Kata Prabowo, untuk kekuasaan segala cara dilakukan termasuk membeli dan melakukan operasi-operasi intelijen.
Prabowo mengkritisi tajam perilaku tersebut ketika melakukan penutupan Kongres VI PAN di Hotel Kempinsky Jakarta. Presiden terpilih ini memang sudah seperti Presiden definitif saja jalannya dan sambut sana sini. Mungkin mulai mengimbangi pengaruh Jokowi yang sedang sibuk mengamankan kekuasaan di penghujung masa jabatan.
Teka-teki Bahlil maupun Prabowo mudah ditebak secara politik. Tentu saja Jokowi, sebab tidak mungkin Donald Trump. Meski sama-sama ngeri-ngeri sedap dan dapat membeli kekuasaan tetapi dia itu orang Amerika, bukan Jawa.
Mc Donald menghadapi boikot soal Palestina, Donald Duck sedang piknik ke China menyamar jadi Peking Duck.
Bahlil dan Prabowo "mewekwek" menyinggung orang yang punya kekuasaan. Bahlil suka menjilat, sedangkan Pabowo yang berkhianat. Jilatan Bahlil sampai ke alam ghaib, Golkar ditakut-takuti agar pohon beringin bisa berguncang dan gemetar lalu berlindung kepada Raja Jin penguasa kegelapan.
Prabowo berkhianat jika bacaan tersebut terarah ke Jokowi. Prabowo itu tokoh unik yang bisa habis-habisan menjilat lalu tega menyindir, bahkan mengecam.
Jokowi dan Prabowo sama-sama haus kekuasaan. Rakyat hanya diatasnamakan atau menjadi batu loncatan. Prabowo pernah lari dan sembunyi dari rakyat pendukungnya sendiri demi kursi Menteri. Ambisi melompat ke tempat yang lebih tinggi.
Memeluk Gibran Rakabuming Raka demi kasih sayang dan bantuan Jokowi. Strategi Prabowo untuk jabatan Presiden, yakni harus berlindung kepada Jokowi.
Memang di samping sebagai negara Konoha atau Wakanda Indonesia ini dikenal juga sebagai negara para bedebah dan para pengkhianat. Jokowi menjual kedaulatan negeri dan mengkhianati Megawati. Awalnya Megawati mengkhianati Jokowi soal Ganjar Pranowo. Prabowo mengkhianati Jokowi sampai harus mengecam haus kekuasaan.
Rakyat dikhianati oleh partai-partai politik, DPR, dan lembaga-lembaga yang diberi amanah untuk melayani. Mereka hanya sibuk melayani dirinya sendiri.
Jokowi, Prabowo, dan pemimpin lain yang mengaku muslim lalu haus akan kekuasaan, sadarlah bahwa kekuasaan itu hanya ujian untuk ditunaikan sebaik-baiknya. Kelak di akherat berakibat pada kesia-siaan dan penyesalan.
"Maa aghnaa annii maaliyah, halaka annii sulthooniyah" (tidak berguna atasku harta kekayaan, telah hilang dariku kekuasaan) – Al Haqqah 28-29.
"Innakum satahrishuuna 'alaal imarah. Satakuunu nadaamatan yaumal qiyaamah" (Nanti engkau begitu haus akan kekuasaan. Kelak di hari kiamat engkau benar-benar menyesal) – HR Bukhori. (*)