Kalian Biarkan Saja Jokowi, Makin Menjadi-jadilah Dia

Semua kita paham mengapa Jokowi tidak mau Anies ikut Pilgub. Dia bisa menang mudah. Terus, Anies akan maju lagi pada Pilpres 2029. Ini yang tidak diinginkan Jokowi. Sebab, kalau Anies bisa ikut Pilpres lagi, Gibran bisa terhambat menuju kursi presiden.

Oleh: Asyari Usman, Jurnalis Senior Freedom News

ADA spekulasi bahwa Joko Widodo akan mengambil alih Golkar. Bisa sebagai ketua umum atau ketua dewan pembina. Intinya, posisi dia kuat di Golkar, nantinya.

Hari ini kita sebut spekulasi. Tapi sebulan lagi bisa betulan terjadi.

Kira-kira bisa enggak Gibran Rakabuming Raka menjadi ketua umum Golkar dan Jokowi menjadi ketua dewan pembina? Jawabannya: siapa yang bilang tidak bisa kalau Jokowi mau? Hari ini saja langsung muncul poster Gibran ketua umum Golkar.

Oh, kalau itu mana bisa. AD-ART Golkar tidak memungkinkan itu. Ada tata tertib yang harus diikuti. Tidak bisa sembarangan menjadi ketua umum Golkar.

Siapa bilang tak bisa? Berarti kalian tidak punya catatan lengkap tentang kesewenangan Jokowi untuk kepentingan diri dan keluarganya.

Anda sudah lupa bagaimana, dalam waktu singkat, Jokowi bisa mengubah aturan usia capres-cawapres lewat Paman Anwar Usman di MK demi Gibran? Anda juga lupa bagaimana Jokowi seenaknya membagi-bagikan bansos menjelang pilpres 2024? Anda pun lupa bagaimana Jokowi mempercepat Omnibus Law Cipta Kerja dengan melanggar konstitusi?

Apa Anda tidak ingat lagikah bagaimana Jokowi memaksakan pembangunan IKN dengan segala kebohongan itu? Anda lupa bagaimana Jokowi menyiapkan perluasan kekuasaan Gibran sebagai Wapres dengan membuatkan UU tentang DKJ yang mendudukkan dia sebagai ketua Dewan Aglomerasi Jabodetabek?

Hari ini tidak yang tak bisa dilakukan oleh Jokowi. Dia tak suka Anies Baswedan ikut Pilgub Jakarta, enteng saja. Bisa dia atur dengan kekuasaan besarnya sebagai presiden. Dia bikin kerjasama baru, IM Plus: Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, Nasdem, PKS, dan PKB mendukung Ridwan Kamil (RK) sebagai cagub DKJ dengan cawagub Kaesang Pangarep.

Jadilah Anies ditinggal tanpa teman. PKS yang semula mendeklarasikan Anies – Shohibul Iman sebagai paslon Pilgub DKJ, sekarang pergi begitu saja. Dengan alasan Anies tak bisa memenuhi batas waktu “40 hari” untuk mencari parpol pendukung.

Begitulah kehendak Jokowi. Dia tidak suka Anies ikut Pilgub Jakarta. Dan itu harus bisa terlaksana. Dengan skema culas KIM Plus, PDIP tidak bisa mengusung Anies. Jumlah kursi Banteng di DPRD Jakarta tak cukup.

Semua kita paham mengapa Jokowi tidak mau Anies ikut Pilgub. Dia bisa menang mudah. Terus, Anies akan maju lagi pada Pilpres 2029. Ini yang tidak diinginkan Jokowi. Sebab, kalau Anies bisa ikut Pilpres lagi, Gibran bisa terhambat menuju kursi presiden.

Sekarang, kita mau bilang apa? Kalian biarkan saja Jokowi, makin menjadi-jadilah dia. (*)