Menjemput Perubahan
Anies juga berjanji bahwa dalam setiap kebijakan yang disusun pasti akan melibatkan masyarakat, sehingga kebijakan yang dibuat akan tepat sasaran. Pelibatan pikiran pikiran masyarakat inilah yang membuat masyarakat merasa penting dan punya harapan.
Oleh: Isa Ansori, Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya
MEMASUKI Tahun Baru 2024, bertepatan dengan masa kampanye pilpres yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Tentu saja ini menjadi tahun penting, karena di tahun ini kontestasi pilpres masing-masing capres dan cawapres mengusung isu yang berbeda.
Capres – cawapres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar mengusung tema perubahan untuk Indonesia adil dan makmur untuk semua, sedangkan dua paslon yang lain lebih banyak mengusung tema status quo dan melanjutkan apa yang sudah dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya. Praktis berharap adanya perubahan terhadap sesuatu yang merugikan rakyat saat ini agak sangat diharapkan.
Paslon Anies – Muhaimin adalah paslon yang memberi harapan akan adanya nasib rakyat menjadi lebih baik lagi, merasakan keadilan dan kemakmuran.
Gaya kampanye yang diperagakan oleh paslon nomor urut 1 ini sangat berbeda dengan dua paslon yang lain.
Anies – Muhaimin menerapkan gaya kampanye dialogis, belanja masalah dan sekaligus membuat komitmen dengan masyarakat apabila terpilih. Sebuah gaya kampanye yang menantang. Desak Anies adalah gaya kampanye yang beresiko, karena baik Anies dan Muhaimin menghadapi massa yang cair dan belum tentu mendukungnya. Tapi keduanya tak surut untuk melayani masyarakat.
Seharusnya beginilah seorang calon pemimpin hadir di tengah rakyatnya. Anies – Muhaimin hadir langsung ke kerumunan masyarakat secara elektoral, kadang hadir di pasar rakyat dan berdialog mendengar problematika masyarakat, kadang berada di persawahan bersama petani, kadang juga di daerah pertambangan bersama masyarkat penambang, dan kadang juga harus berada di sebuah tempat menghadapi kaum muda yang kritis.
Gaya kampanye yang seperti itulah yang membuat pasangan Anies dan Muhaimin menjadi paling siap mengatasi masalah, karena mereka banyak tahu masalah sebenarnya yang dihadapi rakyat berbagai kelompok. Di sinilah terlihat program pasangan AMIN lebih rasional dan membumi. Bukan hanya sekedar asal populis tapi sejatinya membodohi rakyat.
Dalam setiap pemilihan presiden, masyarakat Indonesia selalu memiliki harapan yang tinggi kepada para calon presiden (capres). Harapan itu beragam, mulai dari perbaikan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, hingga pemberantasan korupsi.
Pada Pilpres 2024, harapan masyarakat Indonesia pun tidak jauh berbeda. Mereka berharap bahwa capres yang terpilih dapat membawa perubahan yang nyata bagi kehidupan masyarakat.
Salah satu harapan masyarakat yang paling besar adalah terkait perbaikan ekonomi. Masyarakat berharap bahwa capres yang terpilih dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menurunkan angka kemiskinan.
Selain itu, masyarakat juga berharap bahwa capres yang terpilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Harapan masyarakat lainnya adalah terkait pemberantasan korupsi. Masyarakat berharap bahwa capres yang terpilih dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi.
Harapan perubahan masyarakat tersebut tentu tidak mudah untuk diwujudkan. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak mungkin. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, capres yang terpilih dapat membawa perubahan yang nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Gaya kampanye capres Anies dan cawapres Muhaimin Iskandar dengan mendengar langsung problem masyarakat, bisa dipastikan bahwa ke depan program-program yang dibuat tentu saja dalam rangka menyelesaikan problem tersebut. Keadaan paslon ini memang dirasa sangat organik, langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
Suatu saat dalam acara Desak Anies di Banyuwangi, Anies ditanya tentang mahalnya harga solar bagi nelayan, Calon presiden nomor urut 1 Anies menjanjikan regulasi keadilan bagi nelayan dan kemudahan mendapatkan solar.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan bahwa prinsip menyusun kebijakan yang mengedepankan keadilan. Yakni, mengakomodasi pelaku yang besar dan kecil. ’’Prinsipnya, membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Yang besar tidak perlu dimusuhi,’’ tegasnya.
Anies juga berjanji bahwa dalam setiap kebijakan yang disusun pasti akan melibatkan masyarakat, sehingga kebijakan yang dibuat akan tepat sasaran. Pelibatan pikiran pikiran masyarakat inilah yang membuat masyarakat merasa penting dan punya harapan.
Gaya kampanye yang dialogis tersebut banyak mendengarkan dan elektoral inilah yang membuat masyarakat merasa terfasilitasi dan dihormati. Kita memang butuh pemimpin yang bisa menghargai masyarakat dan menghormati suara masyarakat. Anies dan Muhaimin terlihat sebagai kriteria yang diharapkan.
Sambil menunggu datangnya detik-detik 1 Januari 2024, alunan musik Scorpion yang melantunkan gerakan perubahan di Eropa Timur, yang diawali dengan tuntutan masyarakat akan perubahan dan pada akhirnya melahirkan gerakan perubahan. Sebuah suasana yang mirip dirasakan oleh rakyat Indonesia menjelang pilpres 2024, 14 Februari. Wind of Change.
Take me to the magic of the moment; On a glory night; Where the children of tomorrow dream away (dream away); In the wind of change.
Sebuah bait perubahan dan harapan masa depan akan perubahan. Selamat datang 2024, selamat datang perubahan dan bersiaplah untuk menjemputnya. (*)