Yang Akan Terperangkap Kuda Troya, Jokowi Atau Prabowo?
Apakah saling pasang Kuda Troya dan Jokowi masih cawe-cawe, itu sekadar permainan Prabowo dan Jokowi. Jawabnya jelas tidak. Ada kekuatan lain di belakang kedua presiden, yaitu para Taipan Oligarki dan kekuatan asing khususnya RRC.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
SITUASI kekuasaan saat ini serba abu-abu, licik, pengelabuan, ambivalen, keruwetan, kesesatan, disharmoni, maling teriak maling, sandera-menyandera atas nama politik balas budi.
Keadaan terasa sangat menjijikan, hilangnya rasa kemanusiaan, keadaban, kesantunan, etika dan profesionalisme kenegaraan seorang Presiden.
Terjadinya permainan strategi Kuda Troya. Apakah Prabowo Subianto yang sedang memainkan Kuda Troya, atau justru akan terperosok dan terperangkap strategi Kuda Troya Joko Widodo.
Cerita Kuda Troya sekedar ilustrasi adalah permainan Oddyseus, Raja Itacha, yang membuat kuda raksasa dari kayu dan papan, sebuah jebakan berisi beberapa prajurit dan ditempatkan di depan gerbang Troya.
Mereka bisa membuka gerbang dari dalam setelah menarik masuk Kuda Troya ke dalam, yang di dalamnya berisi para prajurit Agamemnon. Para prajurit Yunani pura-pura mundur, saat itu bisa masuk gerbang untuk menaklukkan Troya.
Inilah yang sedang terjadi perang antara Prabowo dan Jokowi. Keberadaan Gibran Rakabuming Raka di pucuk kekuasaan tetap mencemaskan Jokowi. Gibran di istana tanpa perisai partai politik. Gibran dan beberapa orang dekat Jokowi sebagai menteri dalam kekuasaan tanpa perlindungan.
Gerak-gerik orang titipan Jokowi akan diawasi, sebagai menteri tentu tidak leluasa. Prabowo juga membuka gerbang kabinetnya untuk Jokowi hanya enam bulan akan dievaluasi.
Geliat Jokowi pasca lengser sebagai Presiden, memiliki strategi Kuda Troya karena merasa tugas sebagai boneka dari para Taipan belum selesai. Tujuannya supaya masih bisa cawe-cawe dalam kekuasaan Prabowo.
Kuda Troya yang disiapkan Jokowi juga dalam posisi tidak aman karena alasan titipan nama dari Jokowi para koruptor dan dengan alasan itu Prabowo bisa menghabisi mereka semua.
Sementara, Prabowo terpaksa menerima orang-orang Jokowi di kabinet bahkan menyusun kabinet gemuk yang aneh dan tidak wajar. Karena Jokowi telah merekayasa Prabowo di pilpres, dan seolah olah untuk memenuhi gentleman's agreement antara keduanya.
Apakah saling pasang Kuda Troya dan Jokowi masih cawe-cawe, itu sekadar permainan Prabowo dan Jokowi. Jawabnya jelas tidak. Ada kekuatan lain di belakang kedua presiden, yaitu para Taipan Oligarki dan kekuatan asing khususnya RRC.
Apakah kesepakatan antara keduanya telah terjamin mutlak. Jawabnya tidak. Jokowi tidak bisa memastikan kesepakatan itu berada dalam garansi yang aman dan utuh.
Publik atau rakyat nantinya akan mengetahui dan bisa membaca dalam perjanjian tersebut, satunya gentle, satunya tidak, makanya menyisakan kecemasan. Kecemasan Jokowi karena merasa belum aman dan tidak ada jaminan Kuda Troya yang saat ini berdiri di hadapan gerbang kekuasaan yang baru.
Siapa yang akan terperangkap Kuda Troya ini, Jokowi yang akan memangsa Prabowo atau justeru Prabowo yang akan memangsa Jokowi, waktu yang akan membuktikan. (*)