Pengamat Politik: Kampanye Desak Anies Makin Kena ke Publik

Jakarta, FreedomNews – Pengamat politik yang juga pegiat demokrasi Andrianto Andri mengaku kagum kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menggagas gaya atau pendekatan saat kampanye yang langsung menemui pemilih terutama generasi muda dengan Acara “Desak Anies” yang membuat Anies bertemu langsung dengan pemilih.

Menurut Andrianto, Desak Anies adalah acara yang dilakukan Anies Baswedan untuk berdialog dengan pemilih di daerah yang didatanginya. Dengan acara itu, dia mendapat masukan dan mencari jawaban atas masalah yang muncul.

“Saya berpendapat acara Desak Anies sangat ‘genuine’ (asli) dan memiliki nilai elektoral tinggi. Ini patut diapresiasi karena pemimpin langsung bertemu dengan yang dipimpin,” kata Aktivis Reformasi 98 itu.

Memberikan efek elektoral yang tinggi, jelas Andri, karena langsung menyasar ke lapisan bawah pemilih. Di samping itu, “Temanya populis konkrit menyentuh persoalan sehari-hari,” lanjut Andri.

Semua Segmen

Andrianto yang juga Humas Koordinator Gerakan Kuning, Ijo, dan Biru (KIB) itu menambahkan, seyogyanya, semua gerakan relawan AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar) memang harus menyentuh semua segmen.

Dia mengingatkan, Pemilu 2024 ini nanti akan jadi malapetaka bila capres yang akan melanjutkan kebijakan pemerintahan sekarang yang buruk dalam segala sektor.

“Masyarakat harus disadarkan bahwa daya rusak pemerintahan Joko Widodo sangat mengerikan. Dalam politik, Jokowi menunjukkan otoriterisme dan nepotisme. Sedangkan dalam ekonomi hanya menumpuk utang, sementara dalam bidang sosial hanya mempertebal segregasi di masyarakat yang terbelah,” ujar salah seorang inisiator Komite Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.

Kata dia, pasangan AMIN yang jelas diametral harus tersosialisasikan, punya agenda yang berbeda.

Seperti yang dilakukan KIB (Kuning, Ijo, Biru), lanjutnya, yang setahun ini bersentuhan dengan mahasiswa untuk menggugah kepedulian mahasiswa terhadap pemilu.

Tak hanya itu, tambahnya, KIB juga bersentuhan dengan arus bawah dengan program TPES 50 (Tim Pekerja Elektoral Sistem) yakni KIB akan menyumbangkan minimal 50 suara per-TPS. Sejauh ini sudah terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Jadi dengan bermacam gerakan, maka Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bisa melompati capres lain. Dengan waktu yang tersedia Insya Allah harapan kita akan terwujud,” tukas Andrianto optimis. (mth/kba)