Caleg PPP Bekasi, Warga Ingin Caleg Berbuat Nyata Bukan Sekedar Janji

Bekasi, FreedomNews - Belakangan ini, arah perpolitikan negeri ini sangat dinamis.Berbagai manuver dilakukaan partai maupun elit untuk menarik simpati pemilih. Walaupun tahapan pemilu baru masuk pada pendaftaran caleg. Belum tahapan penetapan caleg.

Meski begitu, sejumlah caleg sejak bulan lalu sudah memasang spanduk maupun berkegiatan di masyarakat guna menarik simpati.Satu dari kader partai itu, Agus Bejo, Bendahara DPC PPP Kota Bekasi.

Kepada FreedomNews, Jumat (17 Juni 2023) kader yang akan maju untuk kedua kalinya pada pileg 2024 ini, mengtakan, tahun politik 2023 ini suasananya sangat berbeda dengan 2019 lalu.Jika 2019, caleg mencari pemilih dengan blusukan ke masyarakat , paradigma itu sudah bergeser.Masyarakat berkeinginan, caleg berbuat lebih dulu di tengah masyarakat, baru saatnya memilih pileg pada saat pencoblosan.

Agus Bejo mengatakan, umumnya caleg datang ke masyarakat, misalnya ke tokoh agama lalu meminta dukungan.”Padahal, sang ulama bisa jadi menerima caleg sebagai tamu, tapi urusan pileg, urusan lain,”tegasnya.

Untuk itu, strategi menarik yang coba dibangunnya, dengan menawarkan kepada masyarakat, khususnya di ligkungan untuk membangun sarana, seperti jalan, gorong-gorong atau tempat sampah.Lebih efektif dan lebih kena sasaran.

“Kata warga, Pak Agus belum duduk sebagai anggota dewan, sudah bisa berbuat bagi masyarakat.Sementara mereka, anggota dewan apa yang sudah diperbuat.Mereka lupa pada pemilih,”kata Agus Bejo.

Mantan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatiasih ini, berada di daerah pemilihan (dapil) lima, Kecamatan Jatiasih, Jatisampurna dan Kecamatan Pondok Melati. Meskipun belum masuk tahapan penetapan caleg dari KPU, Agus Bejo terus melakukan pendekatan kepada masyarakat.Lebih memilih persuasif kepada keluarga dan warga yang dikenal.

Menjawab pertanyaan target caleg yang masuk menjadi anggota legislatif (aleg) dari PPP Kota Bekasi, dikatakan,setidaknya satu caleg masuk dari setiap dapil, yakni lima orang. Diakuinya, PPP hingga hari ini kehilangan ketokohan nasional, setelah Romy Hurmuzi tersangkut kasus korupsi.Sebagai catatan, pada 2014 lalu, anggota dewan PPP ada 4 orang, 2019-2024 tinggal dua orang.

“Mudah-mudahan dengan masuknya Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) menjadi “darah segar” bagi PPP untuk menjadikan partai Islam pilihan masyarakat.(IP)