Ganjar Terlemah: Diikat Perjanjian, Kabinetnya Bakal Ditentukan PDIP
Jakarta, FreedomNews – Bacapres Ganjar Pranowo mulai bermanuver ke berbagai daerah, khususnya Jawa Timur guna mencari dukungan. Bahkan, sebagian relawannya blusukan ke kampung-kampung membagikan kantong sembako dan memasang stiker Ganjar di pintu rumah. Padahal kampanye belum juga dimulai.
Meski begitu, Ganjar ternyata tidak cukup bahagia. Langkah kakinya terbatas, karena sejak penetapan sebagai bacapres PDIP sarat pesan, sarat ikatan. Tidak bebas bergerak. Mau atau tidak, Ganjar perlu dukungan pihak lain, termasuk pengusaha etnis China.
Rocky Gerung dan Hersubeno Arief dalam perbincangan online mereka bahkan menyatakan penunjukkan Ganjar sangat transaksional, barter sifatnya. Dan bahkan, dalam menentukan bacawapresnya pun Ganjar tak diberi otoritas.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan menyatakannya sebagai petugas partai. Seperti halnya Joko Widodo, penentuan bacawapres, menunggu Puan Maharani dan Prananda, puteri dan putera Megawati sendiri.
Pada situasi itu, jika nantinya Prabowo Subianto deklarasi sebagai Bacapres Gerindra posisinya jauh lebih menguntungkan dibanding Ganjar. Bandingkan pula dengan Anies Baswedan yang diasuh tiga King Maker, Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jusuf Kalla, jauh lebih independen dan tidak transaksional.
Tak heran, Ganjar Pranowo blingsitan lantas mengundang pengusaha etnis China Surabaya untuk mendukung finansialnya. Meski belakangan ini dibantah kader PDIP. Namun, video pertemuan dengan pengusaha “hitam” etnis China di Surabaya itu terlanjur viral dan menjadi konsumsi publik.
Sejak Sabtu (10/6/2023) beredar sebuah video. Bacapres Ganjar Pranowo, bertemu dengan sejumlah tokoh pengusaha di Surabaya. Video berdurasi 47 detik dan beredar luas di grup-grup WhatApps itu memperlihatkan tokoh pengusaha etnis China Surabaya, dua di antaranya, Teguh Kinarto dan Paulus Welly Afandy alias Wefan.
Selain kedua tokoh ini, sejumlah pengusaha ikut dalam meja makan bundar dan menyampaikan pesan dukungan terhadap Ganjar. Bahwa petugas partai selanjutnya sesudah Presiden Joko Widodo yang digambarkan banyak pihak, terbebani perjanjian seperti “Perjanjian Batutulis” ini dipandang, solutif dalam pengambilan satu keputusan.
Teguh Kinarto mengatakan, dalam satu menit sudah dapat solusinya. ”Itu dibutuhkan. Nah, kalau gak gabung kan gak enak,” katanya yang ditimpali Ganjar, “Makanya saya sudah bilang yang lain-lain ya gabung aja ke sini. Oh iya, ben (biar-Bahasa Jawa) satu putaran saja, kan enak,” ujarnya.
Kedua tokoh ini, Teguh Kinanrto dan Wefan, ternyata punya skandal kriminal lumayan banyak yang beritanya menjadi sampah digital. Pengusaha properti ini, terperiksa KPK terkait skandal Tindak Pidana Pencuciaan Uang (TPPU) di MA yang melibatkan eks Sekrettaris MA, Nurhadi. Teguh Kinarto bersama Wefan diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan dilakukan di kantor BKKP Jatim, Maret 2023 lalu.
Dalam pertemuan itu, kabarnya, bacapres Ganjar selain meminta dukungan pengusaha etnis China, juga meminta dukungan finansial. Meskipun PDIP membantah, sebagaimana dilansir Inilah.com, Senin, 12 Juni 2023, lewat anggotanya Deddy Sitorus, bahwa dalam pertemuan ini Ganjar tak tahu siapa yang datang bergabung dalam pertemuan yang hanya 10-15 menit itu.
“Ganjar tidak bisa pilih-pilih untuk bertemu dengan siapa yang harus menghadiri acara apa. Pertemuan itu bukan pertemuan empat mata. Masyarakat tidak perlu heboh,“ tegas Deddy.
Bos properti Teguh Kinarto sedang menjadi sorotan akibat berbagai skandal bisnisnya. Bahkan, diungkit pula, proyek fiktif apartemern Royal Avatar Word Surabaya sejak 2018 lalu, melalui PT Sipoa Group. Penjualan apartemen fiktif itu hingga sekarang tak berkelanjutan bagaimana nasib hukumnya. Sementara Wefan dengan bisnis judinya, hingga kini pun aman dari jerat hukum.
Jika bacapres sudah minta dukungan para pengusaha "hitam" dari Jatim, bukan tidak mungkin yang dilakukan di Jatim ini pasti dilakukan Ganjar di semua provinsi di sela-sela acara lari pagi mingguan di seluruh provinsi Indonesia. Bisa diduga, Ganjar juga "ngamen" di wilayah lainnya.
Pertanyaannya, jika bacapres yang minta dukungan pengusaha dengan catatan “hitam” yang beritanya bertebaran di sampah digital, kira-kira apa yang akan terjadi dengan Indonesia ke depan? Sebab, prinsip balas budi pasti terjadi.
Konon, mereka datang atas undangan kader PDIP. Undangan lewat telepon itu atas nama terundang, yang sudah dikonfirmasi ke Ganjar. Dan, disetujui. Undangan dilakukan di salah satu hotel bintang lima di Surabaya. Di ruang VIP yang dibayarin oleh Teguh Kinarto.
Ini peristiwa aneh dalam politik. Yang mengundang atas nama bacapres Ganjar. Tapi, yang bayarin yang diundang. Ini gaya politik oligarki hukum terhadap mereka, yang punya catatan hitam. Gaya politik yang membahayakan sistem hukum di Indonesia.
Pemimpin negara tersandera para mafia dan pengusaha hitam. Itu jika Ganjar terpilih menjadi RI-1 dalam Pilpres 2024 yang berpotensi hasilnya manipulatif dan mengkhianati demokrasi. (*)
Mochamad Toha, Iriani Pinontoan