Bersama KIB, Universitas Andalas: Strategi Pemuda Memilih Presiden 2024
Padang, FreedomNews – Kuning Ijo Biro (KIB) Kolaborasi Bersama Universitas Andalas Padang menggelar diskusi publik bertajuk “Strategi Pemuda Memilih Presiden 2024” yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Selasa (28/11/2023).
Diskusi dibuka Presiden BEM Universitas Andalas Yodha Muspierdi. Dalam pembukaannya, Yodha mengajak mahasiswa kembali waspada akan munculnya pemilu yang curang untuk kepentingan penguasa.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Universitas Andalas, Prof DR Mansyurdien mengapresiasi kegiatan mahasiswa dalam koridor kebebasan berdemokrasi yang dilindungi UU tersebut.
Diskusi menghadirkan Rocky Gerung dari KIB menyoroti pemilu yang diawali dari Intervensi MK untuk meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden.
Pastinya, kata Rocky, Presiden Joko Widodo akan interes untuk menjadikan puteranya, Gibran. Artinya, Pemilu tidak akan berjalan fair.
“Sekiranya mahasiswa tidak peduli dan apatis maka akan terjadi keberlanjutan dari rezim Jokowi yang gagal dalam semua bidang,” ungkap Rocky. Rocky Gerung mengajak mahasiswa untuk mencermati visi dan misi serta rekam jejak dari Capres.
Menurut Rocky, pilih Capres yang mudharatnya terkecil, yakni yang bukan bagian dari rezim.
Koordinator Sekber KIB Habil Marati dalam paparannya menyoroti upaya merosotnya demokrasi karena upaya rezim yang ingin terus-menerus berkuasa dengan mengakali konstitusi. “Era hari ini kembalikan ke era Orla, yakni pelanggaran serius konstitusi,” ujar Habil.
Pesan Habil Marati yang juga Koordinator KIB kepada Mahasiswa: 1. Jangan memilih Presiden dari yang lucu-lucuan; 2. Jangan memilih Presiden yang membonceng dinasti; 3. Harus memilih Capres yang memiliki gagasan perubahan dengan rekam jejak teruji.
Habil Marati minta mahasiswa pilih Capres – Cawapres yang berlatar aktivis, mengusung agenda perubahan, yakni pasangan AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar).
Selanjutnya Saut Situmorang, mantan Komisioner KPK, soroti makin jebloknya pemberantasan korupsi era Jokowi yang berindeks 34. Dari skalanya sangat tidak bagus untuk cerminan good governance.
Bila mau ada perubahan, kata Saut Situmorang, maka pilihlah yang memiliki integritas teruji dalam pemberantasan korupsi. Menurutnya pasangan AMIN sudah teruji.
Di tempat yang sama Reffly Harun mengatakan, MK memberikan ruang perdebatan kampanye calon Presiden di kampus. “Untuk membedah visi misi capres. Semua paslon bisa diikuti dari rekam jejaknya,” ujar Reffly.
Reffly Harun mengajak mahasiswa kritis, jangan melihat gimmick semata. Faktor rekam jejak harus menjadi perhatian. “Dari kesekian paslon, capres yang membawa misi perubahanlah yang harus didukung mahasiswa,” tandas Refly.
Paparan Yasin Kara melihat peran sejarah mahasiswa sekarang ini diperlukan kembali untuk kritis dan bangkit berjuang untuk berpartisipasi aktif mecermati pemilu serta memilih Capres – Cawapres yang mengusung agenda Perubahan.
Diskusi diikuti 3.000 mahasiswa berlangsung seru dengan dialog Interaktif dari para peserta yang kritis.
Turut hadir dari KIB Andrianto Andri yang jadi narahubung melihat baru kali ini Agenda KIB diterima kampus secara terbuka.
Menurut Andrinto, kampus lain bisa ikuti Universitas Andalas yang tidak anti kritik dan mendukung diskusi kritis di dalam kampus. “Karena kampus memang sudah waktunya dibuka seluas-luasnya mengingat mahasiswa itu calon pemimpin masa depan,” tegasnya.
Turut hadir dari KIB yaitu Prof. Anwar Sanusi, Andi Sinulingga dan Sirojudin. (mth/*)