Debat Terakhir Menentukan dan Siapa Paling Performa
Jakarta, FreedomNews – Menurut Pengamat Sosial-Politik BRIN dari Stockholm Swedia kepada Freedom News Ahad (28/1/2024) Prof. Firman Noor, tradisi debat Capres – Cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), termasuk yang diselenggarakan komunitas masyarakat lain seperti acara Desak Anies dan lain-kain dinilai begitu bermanfaat, terutama untuk upaya menumbuhkan demokratisasi yang sehat.
Firman Noor menyebut bahwa dalam setiap debat masyarakat seharusnya sudah bisa mendapatkan semacam informasi tambahan dari para kandidat Capres – Cawapres. "Tentu saja bermanfaat dan masyarakat diharapkan mendapat tambahan yang positif sebelum pada akhirnya memutuskan siapa Capres – Cawapres yang akan dipilihnya," tutur Firman Noor.
Dalam debat terdapat informasi yang penting, seperti mengenai kekuatan penguasaan ide atau gagasan, visi, misi, manifesto, kebijakan, dan program.
Nah dari debat itulah, kata Firman Noor, akan tercemin dan bisa dinilai siapa diantara mereka yang paling cerdas dan cadas ketika menyampaikannya. Dari agenda masing-masing kandidat yang bisa disampaikan dalam debat itu juga bisa memunculkan kepahaman.
"Selanjutnya dari hasil debat itu masyarakat luas mulai menimbang-nimbang soal seberapa besar manfaat dan relevansi hal-hal yang digagas itu bagi mereka," ungkap Firman Noor, bersemangat. Firman Noor menambahkan meski pembahasan debat berlangsung singkat serta sarat aturan, tapi setidaknya masyarakat sudah bisa mendapatkan informasi tanbahan untuk ancang-ancang.
“Masyarakat bisa memperoleh ancer-ancer atau semacam gambaran umum dari hasil debat itu," kata Firman Noor. Selain juga, kata Firman Noor, pada perhelatan debat masyarakat diberikan haknya sebagai calon pemilih untuk memperoleh informasi seluas-luasnya.
Dari hasil debat itu diketahui soal kebijakan-kebijakan Capres-Cawapres dalam menjalankan negara dan amanah konstitusi. “Sehingga terkait kebijakan kandidat dalam setiap debat yang akan dipilih, bukan seperti membeli kucing dalam karung," tegas Firman Noor.
Yang penting khalayak disuguhkan prasyarat proses pemilu yang sehat dan demokratis. Selain itu dalam setiap debat masyarakat juga bisa menilai suatu kualitas kepemimpinan kandidat. "Misalnya dari sisi perilaku atau performa. Memahami perilaku atau performa ini penting," ujar Firman Noor.
Masyarakat harus dapat menyerap dalam setiap debat tentang penampilan, baik dari sisi sikap maupun kedalaman pemikiran, termasuk juga menangkap kecerdasan dalam merespon setiap pertanyaan atau sanggahan.
Menurut Firman Noor, semua yang terjadi pada panggung debat terbuka dan acting yang tidak bisa ditutup-tutupi sehingga penting dan tentu bisa dinilai. "Sekali lagi sebagai bahan penilaian atas kelayakan seorang kandidat," tegas Firman Noor.
Untuk itu Firman Noor berpandangan, mengingat program debat KPU ini adalah sebagai bagian pemberian informasi mengenai seorang kandidat pemimpin bangsa, baik dari sisi kebijakan, pemikiran ataupun sikap, maka acara seperti debat KPU itu tentu layak dilanjutkan. (BS)