Deklarasi Keluarga Besar Alumni Gontor Dukung Paslon AMIN

Ponorogo, FreedomNews – Keluarga Besar Ikatan Alumni Pondok Modern Gontor (IKPM) Gontor se-Indonesia dan forum-forum alumni Gontor mendekalarasikan dukungan untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam perhelatan Pilpres 2024.

Deklarasi dilakukan di Ponorogo, Jumat (2/2/2024) oleh para Ketua IKPM Cabang Gontor se-Indonesia, Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) yang menaungi 1.200 pesantren Alumni Gontor se-Indonesia, Forum Muballighin Alumni Gontor (FMAG), Forum Bisnis (FORBIS) Kumpulan pengusaha alumni Gontor, Forum Olahragawan (FORDA) Alumni Gontor dan Forum Pekerja Seni (ForCreator) Alumni Gontor.

Deklarasi dukungan kepada pasangan AMIN juga dihadiri sejumlah tokoh Alumni Gontor, Pimpinan Pesantren Alumni Gontor, Ketua IKPM Cabang se-Indonesia.

Deklarasi itu dituangkan dalam sebuah naskah pernyataan yang mendukung kepada AMIN. Bunyi naskah itu sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim.

Bahwa kepemimpinan (ulul amr) adalah amanah yang harus diberikan kepada yang pantas menerimanya, yaitu yang bisa berbuat adil kepada manusia (al-Nisa 58), yang pantas untuk ditaati dan dipatuhi (al-Nisa 59). Pemimpin adalah orang-orang yang jika diberi Allah kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang munkar (Surat Al-Hajj Ayat 41).

Bahwa perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia selama 78 tahun kemerdekaan belum benar-benar dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pancasila serta UUD 1945, khususnya dalam mewujudkan Sila Ketuhanan, Sila kemanusiaan, Sila persatuan dan Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pelaksanaan sila keempat Pancasila yang menekankan permusyawaratan perwakilan, telah dirasuki paham demokrasi liberal, sehingga membuka peluang bagi kaum oligarki ekonomi untuk mengatur pemimpin yang sesuai dengan kepentingan oligarkii tersebut.

Akibat dari paham demokrasi liberal dan campur tangan oligarki maka Pemilu dan Pilpres dipastikan tidak dapat berlangsung secara jujur dan adil. Bahkan terdapat gejala dan fakta bahwa pemegang amanat kekuasaan Pemilu dan Pilpres 2024, cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan, untuk mendukung pasangan calon tertentu yang dapat melanggengkan kekuasaan demi kepentingan dinasti, meskipun dengan melanggar konstitusi.

Oleh karena kondisi diatas maka bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang baik agamanya, baik akhlaknya, berwawasan luas, dan terbukti mampu serta berpengalaman sukses mengemban amanah kepemimpinan sebelumnya, sehingga dapat dengan tulus membela dan memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan bangsa sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan situasi dan kondisi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia jelang Pemilu dan Pilpres 14 Februari 2024, maka Tajammu Tokoh Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di Surakarta, dengan senantiasa memohon rahmat, hidayah dan ridha Allah SWT telah berijtihad menentukan bahwa:

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang Sesuai (Munasib) dengan Kriteria di Atas Adalah Pasangan Nomor Urut 1, Yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Ijtihad di atas telah didukung oleh seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, baik santri, wali-santri, Kiai-kiai alumni dan Kiai-kiai Pondok Pesantren Alumni Gontor serta alumni dari berbagai profesi, pada tanggal 2 Februari 2024.

Untuk itu kami Mewajibkan kepada seluruh Keluarga Besar Alumni Pondok Modern Gontor dan Mengharapkan seluruh Masyarakat untuk Mengikuti ijtihad dan mujahadah ini, yaitu memenangkan Pasangan Calon tersebut dengan mengawal pemungutan suara dan perhitungannya dari segala bentuk kecurangan.

Deklarasi itu tandatangani oleh para tokoh alumni Gontor diantaranya, Prof. Dr. Dien Syamsuddin, Dr. Hidayat Nurwahid, Prof. Dr. Husnan Bey Fannani, Dr. KH Lalu Zulkifli Muhadli SH MM, KH. Muhammad Daniel SE AK, CPA, CA, Drs. KH. Dawam Soleh, KH. M.Nasir Zein MA, KH Bachtiar Nasir, Prof. Dr. Siswanto Masruri, serta sekitar 600 Kiai-Kiai Pimpinan Pesantren Alumni Gontor, Ketua IKPM Gontor Cabang se-Indonesia dan ketua forum-forum Alumni Gontor.

Din Syamsudin menyatakan, jaringan Gontor sejatinya adalah jaringan yang dahsyat karena loyalitasnya, ideologinya, dan Gontor itu sejatinya adalah harakah (pergerakan). “Kalau antum semua menyampaikan ke semua santri, walisantri, maka ini akan menjadi gerakan yang dahsyat,” tegas Din.

Sedangkan, Ketua Umum FPAG, KH. Zulkifli Muhadli, menyatakan, pertemuan dari Jum’at malam sampai hari ini memberi kesan yang mendalam. "Alhamdulillah kita masih diperhatikan oleh Gontor tidak semua Lembaga seperti Gontor, 99 persen alumni Gontor sami’na wa atha’na,” katanya.

Menurut Kiai Zulkifli, umat punya kewajiban menegakkan agama di manapun berada dan agama itu tidak bisa tegak tanpa seseorang pemimpin yang baik. "ini adalah politik amar ma’ruf nahi munkar bukan politik praktis,” ujar Zulkifli Muhadli.

Para tokoh Alumni Gontor dan Kiai Pesantren Alumni Gontor juga bersepakat bahwa deklarasi dukungan ke pasangan AMIN tidak mengatasnamakan Gontor sebagai institusi Lembaga Pendidikan Pesantren yang tetap menjunjung tinggi nilai “Berdiri di Atas dan Untuk Semua Golongan”.

Ini adalah murni gerakan alumni Gontor yang menginginkan sebuah perubahan.

Prinsip berdiri di atas dan untuk semua Golongan tetap dijunjung tinggi, tapi bukan berarti netral ataupun diam terhadap kedzaliman karena memilih pemimpin hanya dua pilihan yang baik atau yang buruk, dan memilih pemimpin yang baik harus diperjuangkan lewat sebuah gerakan. (BS)