Gema Pelaut Ajak Nelayan Muara Angke dan Muara Baru Bersatu Pilih Pasangan AMIN
Jakarta, FreedomNews – Setidaknya, sebanyak 1,5 juta suara dari Nelayan Muara Angke akan disumbangkan untuk Pasangan AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar) pada pemilu 2024.
Begini penjelasan Rusdianto Samawa, Ketua Umum Gema Pelaut AMIN dalam persiapan Deklarasi serentak 26 DPW Gema Pelaut AMIN se-Indonesia yang digelar 8 Februari 2024, dimulai Kick Off di Muara Angke.
Sementara itu, DPW-DPW Gema Pelaut AMIN deklarasi, mulai 8-10 Februari 2024. "Memang ini terlambat, tapi tak masalah. Karena kami prediksi pilpres berlangsung dua putaran. Jadi putaran kedua Gema Pelaut AMIN akan maksimal bergerak merangkul nelayan, pembudidaya laut dan air tawar, petani garam, petani rumput laut, galangan kapal, pekerja unit pengolahan ikan, nelayan cumi, udang, dan sebagainya," ungkap Rusdianto.
Rusdianto mengatakan bahwa Gema Pelaut AMIN sudah mencapai target dan tolak ukur meraih 5 juta suara itu pada putaran pertama. Karena, pertama: kami dalam waktu 3x24 jam berhasil bentuk DPW-DPW se-Indonesia. Artinya konsolidasi organisasi berjalan baik.
Kedua, “Kami sudah mendata (berapa) potensi suara yang dikoordinir oleh juragan kapal, pengepul, pedagang ikan, pembudidaya dan ketua-ketua paguyuban atau asosiasi tempat mereka bernaung,” ungkap Rusdianto.
Ketiga, “Data sudah masuk semua, bahkan mencapai jumlah dukungan suara di angka 8,2 juta, nah kami hanya ambil 50% atau sekitar 5 juta suara. Karena dalam politik pasti ada margin error dalam pilihan politik," jelas Rusdianto.
Apalagi ditambah dukungan nelayan Muara Angke yang bisa mencapai pada angka 1,5 juta suara. Padahal nelayan Muara Angke bukan basis utama Front Nelayan Indonesia (FNI) maupun asosiasi yang tergabung dalam Gema Pelaut AMIN. Basis utama kita di Jateng, Jatim, Bali, Banten dan juga Jabar. Kemudian, basis tambahan di luar Pulau Jawa," beber Rusdianto lebih jauh.
Rusdianto juga menjelaskan kantong suara 1,5 juta dari Nelayan Muara Angke. "Begini pendaratan ikan dan udang muara Angke ini, salah satu tempat tersibuk di dunia. Jadi kapal-kapal Pulau Jawa dan bahkan luar Jawa datang ke Muara Angke," katanya.
Senada Rusdianto, Sekretaris Jenderal Gema Pelaut AMIN yang juga Ketua Umum Asosiasi Nelayan Lobster Indonesia (ANLI) Wahyu Alamsyah, mengatakan, tentu saja ini sangat realistis hitungannya.
“Mulai nelayan, ABK, Captain, Tekong, dan pekerja kapal yang berjumlah 12-20 orang per kapal. Sementara jumlah kapal tangkap ikan dan cumi di Muara Angke capai 4.500 kapal. Tinggal hitung 20 dikalikan 4.500 kapal menjadi 90.000 suara. Kalau ditambah keluarganya bisa capai 300-an ribu pemilik suara AMIN," ungkap Wahyu Alamsyah.
"Pimpinan asosiasi nelayan, pengusaha dan juragan kapal cumi-cumi Muara Angke bisa jangkau pemilih hanya dengan perintah. Perintahkan seluruh nelayan memilih pasangan AMIN. Daerah-daerah yang dapat dijangkau seperti Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Kaltara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Bergeraknya Asosiasi Nelayan Cumi Muara Angke diprediksi capai 1,5 juta suara disertai keluarganya juga," lanjut Wahyu Alamsyah.
“Namun, perlu dipertimbangkan agar Pasangan AMIN dapat akomodir kepentingan mereka seperti mencabut aturan KKP sejak 2015-2024, tidak lagi melarang alat tangkap, perlindungan hukum, dan permudah izin kapal nelayan cumi. Hal ini penting bagi Pasangan AMIN untuk perhatikan," tegas Wahyu Alamsyah.
"Karena keterlibatan dukungan nelayan Muara Angke dengan perolehan suara 1,5.juta, sudah pasti menambah kekuatan politik dan kantong suara untuk Pasangan AMIN. Begitu saat Kampanye Akbar di Jakarta International Stadium (JIS), nelayan muara Angke akan Longmarch waktu dini hari yang diprediksi capai 5.000 orang," tutur Wahyu Alamsyah. (mth/*)