Jakarta, FreedomNews – Deklarasi dukungan Keluarga Besar Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) menambah magnet elektoral pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN).

Hal itu lkarena HMI dikenal sebagai salah satu organisasi yang sukses mengorbitkan banyak tokoh di berbagai bidang, serta aktif berperan serta di tengah-tengah masyarakat. Para tokoh tersebut merupakan influencer yang mengakar dan punya basis sosial yang konkret.

“Sambutan hangat kami sampaikan kepada teman-teman keluarga besar HMI. Alumni maupun yang masih aktif. Telah mengambil keputusan tepat, menjawab panggilan sejarah membangun bangsa dengan sama-sama memberikan dukungan kepada Anies – Muhaimin,” terang Tamsil Linrung.

Coach Timnas l Tamsil Linrung yang juga pernah menjadi Ketua Umum PB HMI itu menuturkan, bahwa momentum pilpres ini merupakan kebangaan tersendiri bagi keluarga besar HMI, karena mewakafkan salah satu kader terbaiknya untuk membangun Indonesia.

“Realitas yang kita hadapi, merupakan ketersambungan sejarah aktivisme yang pernah ditempuh. Dimana narasi, gagasan dan tawaran solusi untuk bangsa ini akan diuji,” imbuh Tamsil.

Selain itu, Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini meyakini bahwa Pilpres 2024 merupakan kesempatan terbaik bagi dunia pergerakan secara umum. Karena untuk pertama kalinya ada figur capres dan cawapres yang keduanya lahir dari bawah, ditempa dengan aktivisme, tumbuh bersama denyut kehidupan dan kegelisahan rakyat.

“Ini adalah panggilan moral, tanggung jawab kolektif bagi kita semua yang telah lama berjibaku memperjuangkan idealisme dan nilai-nilai. Saat ini dunia aktivis diwakili oleh dua figur terbaik yang keduanya merupakan kader pergerakan,” tambah Tamsil.

Sementara itu, dalam pidatonya Anies mengaku sangat senang dengan adanya dukungan dari HMI. “Alhamdulillah, hari ini menjadi hari yang unik. Karena secara terbuka Keluarga Besar HMI menyatakan sikap dan pilihannya adalah Indonesia harus menjalani perubahan 5 tahun ke depan,” kata Anies.

Anies menilai aktivisme mahasiswa yang telah dijalani sejak mahasiswa harus membawa ide dan gagasan. Dalam aktivisme itulah, organisasi mahasiswa melahirkan para kader dengan pikiran besar, keterampilan, dan kompetensi.

“Karena itulah (HMI) sering disebut sebagai organisasi kader. Karena pada akhirnya organisasi ini menghibahkan para kadernya dalam perkembangan bangsa untuk ikut kontribusi,” tambahnya. (TG)