Bingung Cari Tempat Makan di IKN, Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Tempat
Jakarta, FreedomNews – Setelah curhat Presiden Joko Widodo di IKN, sehari sebelumnya, Senin, 10 Juni 2024, pemerintah mengumumkan peringatan 17 Agustus 2024 digelar di dua tempat, IKN dan Jakarta.
Jangan tanya alasan mengapa? Karena kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, pemerintah memastikan upacara digelar di dua tempat, IKN dan Jakarta.
"Gitu aja kok tanya alasan," kata Muhadjir seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Muhadjir, seluruh rangkaian kegiatan, termasuk apel kehormatan dan renungan suci digelar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta dan IKN Memorial.
Kehadiran pejabat negara dibagi dua, namun belum bisa dipastikan siapa saja yang akan diundang.
Kabar terakhir, Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto di IKN, Ma'ruf Amin dan Gibran Rakabuming Raka di Jakarta. Sedangkan jumlah undangan, baik di IKN maupun Jakarta belum dapat dipastikan.
Semula angka yang hendak diundang 10.000 orang upacara di IKN, terus turun hingga tinggal 1.000 orang.
Tentu evaluasi dilakukan juga terhadap pernyataan Jokowi soal tempat makan di IKN. Bayangannya makan di mana, Presiden Jokowi saja bawa tukang masak dari Jakarta, besoknya mau makan apa bingung.
Muncul berbagai tanggapan netizen, tentang rencana ini di antaranya, mereka mengatakan, peserta yang diundang naik apa, nginap di mana? "Kayaknya bakal banyak undangan ogah datang ke sana. Apalagi, wijok... Jokowi bentar lagi lengser, ngapain ngikutin orang gak jelas," tulis akun@AbdulRo83206170.
Sementara, Dokter Tifauzi Tyassuma twitt, "Upacara dua tempat? Iki piye to. Kenapa ngga Jokowi – Ma'ruf yang upacara di hut....eh di IKN. Kan Presiden Wakil Presiden upacara di Ibukota?” satir Doktif.
Menurut Doktif, Prabowo tentu saja upacara di Kemenhan di Jakarta karena dia masih di Kemenhan sebagai Menteri. Gibran upacara di Solo karena masih Walikota. “Lha nopo upacara Prabowo di IKN dan Gibran di Jakarta,” tuturnya.
"Pakai Undang-undang sebelah mana itu. Saran saya kepada Pak Prabowo, hati-hati, pak ada bau-bau aneh barang ini." (Irpi)