Dirut Bulog Blak-blakan Alasan Beras SPHP di Alfamart Sering Kosong

Jakarta, FreedomNews - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka-bukaan alasan stok beras untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) masih sering kosong di gerai Alfamart. Menurut Bayu, gerai Alfamart cenderung tidak menyetok banyak beras bersubsidi itu. Berbeda dengan gerai ritel modern lainnya, seperti Transmart dan Hypermart.

"Kalau kita lihat seperti Alfamart tidak ada stoknya, jadi memang relatif sedikit mengambilnya, dibandingkan Transmart, Hypermart, atau Indomaret," kata Bayu dalam rapat koordinasi pengamanan stok dan harga pangan jelang Ramadan, Senin , 4 Maret 2024. Meskipun dapat dijual bebas dengan harga eceran tertinggi (HET), Bayu menekankan bahwa beras SPHP tidak bisa serta-merta disalurkan ke pengecer. Perlu ada permintaan dari pihak pengecer agar beras SPHP bisa disalurkan oleh Bulog.

Musababnya, beras SPHP adalah beras bersubsidi yang digelontorkan pemerintah untuk stabilisasi harga. Oleh karena itu, dalam mekanime penyaluran beras SPHP ada unsur pertanggungjawaban keuangan. "Dalam beras SPHP ini terdapat subsidi, maka mekanismenya dalam hal penyaluran cukup leluasa, tapi tidak sama sekali bisa sekadar dijual begitu saja," jelasnya.

Adapun, Bayu mengeklaim realisasi penyaluran beras SPHP per 2 Maret 2024 telah mencapai 382.932 ton. Dengan perincian, sekitar 50,2% ke pengecer dan 45,4% ke distributor. Sisanya 3,5% melalui Satgas Pangan, 0,3% ke BUMN, dan 0,6% ke pemintah daerah (pemda). Pada Februari 2024 penyaluran beras SPHP tercatat mencapai 212.711 ton atau 2,13 kali dari penyaluran bulanan pada 2023 sekitar 100.000 ton. "Distributor ini juga kaitannya dengan masalah finansial karena tidak semua pengecer kita ternyata mampu untuk memenuhi kebutuhan finansial untuk mendapatkan beras SPHP," jelasnya. (dtf/keu)