Harga Pangan Sepekan Ramadan: Beras Masih Betah Mahal, Minyak Goreng Meroket

Jakarta, FreedomNews - Mayoritas harga pangan di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional mengalami penurunan dalam sepekan atau pada periode 11-18 Maret 2024. Namun, sejumlah komoditas pangan pokok strategis, seperti beras hingga minyak goreng, mengalami lonjakan harga.

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional, Senin, 18 Maret 2024, harga beras premium turun 2,5% atau Rp410 menjadi Rp16.000 per kilogram (kg). Meski demikian, harga beras premium masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.900-Rp15.800 per kg. Berbanding terbalik, harga beras medium justru mengalami kenaikan 2,24% atau Rp320 ke level Rp14.610 per kg. Harga beras medium juga masih melambung jauh di atas HET yang dipatok sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kg.

Harga bawang merah terpantau melonjak hingga 6,96% atau Rp2.360 per kg menjadi Rp36.280 per kg, sementara harga bawang putih bonggol anjlok 9,6% atau Rp3.920 menjadi Rp36.910 per kg. Selanjutnya, harga sejumlah jenis cabai mengalami penurunan. Harga cabai merah keriting terpantau berada di level Rp56.970 per kg, turun 6,21% atau Rp3.770 per kg dalam sepekan. Demikian pula, harga cabai rawit merah yang turun 12,57% atau Rp7.630 menjadi Rp53.050 per kg.

Untuk harga pangan sumber protein hewani, seperti daging sapi, daging ayam, dan telur terpantau kompak turun. Rata-rata harga daging sapi murni Rp122.540 per kg, turun 9,27% atau Rp12.520 per kg dalam sepekan terakhir. Lalu, harga daging ayam ras turun 4,04% menjadi Rp36.620 per kg dan harga telur ayam ras turun 6,02% menjadi Rp29.980 per kg.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana melambung ke Rp19.140 per liter atau telah mengalami kenaikan Rp1.440 per liter sepekan terakhir. Sebaliknya, untuk harga minyak goreng curah terpantau turun 4,58% atau Rp720 ke Rp14.990 per liter. Harga tepung terigu (curah) juga terpantau naik 3,49% menjadi Rp10.980 per kg, sedangkan tepung terigu kemasan (noncurah) turun 0,37% menjadi Rp13.400 per kg.

Komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan, antara lain ikan tongkol naik menjadi Rp37.310 per kg, ikan bandeng naik menjadi Rp34.860 per kg, garam halus beryodium naik jadi Rp15.050 per kg, dan kedelai biji kering (impor) menjadi Rp13.720 per kg. Untuk harga jagung tk peternak terpantau turun 3,93% menjadi Rp7.820 per kg dan harga ikan kembung turun 3,01% menjadi Rp36.690 per kg.

Menekan Harga Beras

Sementara itu, sebagai salah satu upaya menekan harga beras, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk menggelontorkan beras komersial sebanyak 200.000 ton ke penggilingan padi. Langkah tersebut sekaligus merespons keluhan pedagang yang kesulitan menjual beras premium seusai diberlakukannya relaksasi HET beras premium sebesar Rp14.900-Rp15.800 per kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengakui agak sulit menjual beras premium dengan HET terbaru mengingat harga gabah kering panen (GKP) di atas Rp8.000 per kg. “Action-nya itu 200.000 ton beras bulog komersial disebarkan, dibeli teman-teman penggiling padi untuk disiapkan dijual dengan harga HET,” kata Arief , Rabu, 13 Maret 2024. Selain itu, Bapanas telah menugaskan Bulog untuk menyerap 2,4 juta ton beras dalam negeri sepanjang 2024. Dengan begitu, harga beras di tingkat penggilingan dapat terkoreksi.

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengaku kesulitan menjual beras premium sesuai dengan HET terbaru. Pasalnya, harga beras di tingkat penggilingan telah mencapai sekitar Rp14.500-Rp15.000 per kilogram. “Agak sulit bagi pedagang karena harga beli beras dari penggilingan sudah mencapai Rp14.500-Rp15.000 per kilogram, dan ini tergantung dari jenis beras dengan tingkat pecahan beras,” ungkap Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi, Selasa, 12 Maret 2024.

Pemerintah melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 102/TS.02.02/K/3/2024 tanggal 8 Maret 2024 merelaksasi HET beras premium atau naik sebesar Rp1.000 per kilogram dari HET sebelumnya. Relaksasi berlaku mulai 10-23 Maret 2024. Setelahnya, HET beras premium kembali mengikuti Peraturan Bapanas No.7/2023, yakni Rp13.900-Rp14.800 per kilogram.

Reynaldi mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menyerap hasil panen raya sebanyak-banyaknya guna menekan harga di tingkat penggilingan. “Pangkal persoalan beras ini ialah diproduksi. Kalau di hilirnya direlaksasi tetapi di hulu tidak dievaluasi kami kira ini akan sama saja,” ujarnya. (dtf/agri)