Aktivitas Pabrik di China Naik per November 2023
Jakarta, FreedomNews - Aktivitas pabrik di China secara tak terduga mengalami peningkatan pada November 2023 karena meningkatnya pesanan. Namun, permintaan eksternal yang lesu terus membebani produsen. PMI manufaktur Global Caixin/S&P China meningkat menjadi 50,7 pada November 2023, dari angka sebesar 49,5 pada Oktober 2023. Hal ini menandakan ekspansi tercepat dalam tiga bulan, melampaui perkiraan analis sebesar 49,8. Angka 50 pon menjadi pemisah pertumbuhan dan kontraksi. Lalu, survei resmi dan survei Caixin juga memiliki sampel yang berbeda, dengan PMI Caixin yang berfokus pada perusahaan berorientasi ekspor dan usaha kecil dan menengah di wilayah pesisir negara tersebut.
Sektor manufaktur sendiri sedang berjuang untuk pulih dengan indeks manajer pembelian resmi (PMI) yang menurun pada bulan kedua pada Kamis (30/11) meskipun pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III/2023 lebih baik dari perkiraan.
“Perekonomian berjalan pada kecepatan yang berbeda-beda di berbagai industri, meskipun kami memperkirakan sikap kebijakan tetap proaktif yang akan membantu mempertahankan momentum pertumbuhan secara keseluruhan di kuartal mendatang,” jelas ekonom di HSBC, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/12/2023). Data tersebut didukung oleh adanya kenaikan tercepat pada Juni 2023 pada pesanan baru yang diterima oleh produsen barang China pada November 2023. Oleh karena itu, para pemilik pabrik memperluas aktivitas produksi dan pembelian mereka, dengan dua sub-indeks tersebut mengalami pertumbuhan pada bulan November 2023 setelah mengalami kontraksi pada bulan sebelumnya.
Adapun, sebelumnya harga konsumen China menurun pada Oktober 2023. Indikator kunci permintaan domestik menunjukan pelemahan yang belum pernah terjadi sejak pandemi, sementara deflasi di sektor produksi memburuk. Optimisme mengenai pandangan setahun kedepan juga meningkat menjadi yang tertinggi sejak Juli 2023. Survei menuturkan bahwa perusahaan berharap permintaan pelanggan yang lebih besar baik di dalam maupun luar negeri, akan mendukung pertumbuhan dalam satu tahun mendatang. Permintaan eksternal yang lemah juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi aktivitas pabrik, dengan indeks ekspor baru mencapai 49,0 pada November 2023, setelah mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut. Pemotongan gaji di sektor ini terus berlanjut untuk bulan ketiga.(dtf/keu)