Harga Emas Dunia Tertekan Dolar AS yang Rebound Hari Ini

Jakarta, FreedomNews - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada Selasa (12/12/2023) seiring naiknya indeks dolar AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun US$16 atau 0,89% menjadi ditutup pada US$1.772,3 per ounce. Investor juga melakukan penyesuaian posisi menjelang pengumuman keputusan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada hari Rabu.

Emas mendapat dukungan pada data ekonomi yang dirilis pada hari Selasa dini hari. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen AS naik 0,8% November setelah kenaikan bulanan sebesar 0,6% Oktober, yang merupakan angka bulanan tertinggi dalam empat bulan. Angka tersebut melampaui perkiraan kenaikan rata-rata para ekonom sebesar 0,5%. Sementara itu, kenaikan harga grosir dalam 12 bulan terakhir meningkat menjadi 9,6% dari 8,8%, menandai kenaikan terbesar sejak perubahan besar pada indeks pada tahun 2009.

Indeks optimisme usaha kecil Federasi Bisnis Independen Nasional (NFIB) yang dirilis Selasa meningkat sedikit di bulan November sebesar 0,2 poin menjadi 98,4. Perak untuk pengiriman Maret turun 40,4 sen atau 1,81 persen menjadi ditutup pada US$21,924 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$13,7 atau 1,48% menjadi ditutup pada US$910,9 per ounce. "Hasil positif pada laporan tenaga kerja AS minggu lalu memperkuat nilai dolar dan menekan harga emas", ujar Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer pada Senin, 11 Desember 2023.

Dia mengatakan The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga ketika bertemu minggu ini, pandangannya terhadap kebijakan moneter, terutama tentang kapan berencana untuk mulai memangkas suku bunga, masih belum pasti.Ekspektasi Fed bisa memangkas suku bunga paling cepat Maret 2024 adalah titik kunci dukungan untuk harga emas di awal pekan ini. "Investor mengurangi ekspektasi tersebut, mengingat Fed sebagian besar mempertahankan pendiriannya bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama", ujarnya

Respon pasar terhadap laporan lapangan kerja yang beragam mengindikasikan proyeksi ekonomi yang tidak pasti. Ada antara prediksi kuartal keempat yang menunjukkan perlambatan dan kenaikan yang moderat di tahun 2024, sementara sebagian besar fokus juga tertuju pada kebijakan Federal Reserve."Investor akan mencari petunjuk tentang bagaimana para The Fed memandang perekonomian ke depan", ujarnya.

Dia mengatakan tingkat pengangguran turun menjadi 3,7%, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 3,9%, seiring dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang meningkat menjadi 62,8%. Tingkat pengangguran yang mencakup pekerja yang putus asa dan mereka yang bekerja paruh waktu karena alasan ekonomi turun menjadi 7%, atau turun sebesar 0,2 poin persentase. "Konsumen memegang peranan penting dalam perekonomian AS, dan berdasarkan sebagian besar ukuran, mereka bertahan dengan cukup baik", ujarnya..(dtf/keu)