Harga Emas Hari Ini, 15 Desember 2023, Berpeluang Tembus Rekor Tertinggi
Jakarta, FreedomNews - Harga emas global hari ini, Jumat (15/12/2023), berpeluang melanjutkan penguatannya setelah berhasil menyentuh level tertinggi 10 hari pada perdagangan sebelumnya tersengat pelemahan dolar dan imbal hasil Treasury AS. Pada perdagangan Kamis (14/12/2023), harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$2,034.31 per ounce. Sementara emas berjangka AS ditutup 2,4% lebih tinggi pada US$2,044.90. Tim Analis Monex Investindo Futures mengatakan Kenaikan harga emas Kamis kemarin terjadi seiring anjoknya indeks dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 2.083 poin ke 101,553 akibat sikap bank sentral Eropa dan Inggris yang berbeda dengan bank sentral AS.
"Rilis data dari Amerika Serikat sedikit meredam kenaikan harga emas. Penjualan ritel pada November dilaporkan tumbuh 4,1% year-on-year (YoY) jauh lebih tinggi dari forecast 2,1% di Trading Central dan pertumbuhan bulan sebelumnya 2,2%," papar Monex dalam riset harian, Jumat (15/12/2023). Kemudian klaim tunjangan pengangguran mingguan dilaporkan sebanyak 202.000 orang pada pekan yang berakhir 9 Desember, lebih rendah dari forecast 223.000 orang dan pekan sebelumnya 221.000 orang.
"Meski demikian, jika indeks dolar AS melanjutkan penurunan, harga masih akan mendapat sentimen positif pada perdagangan sesi Asia Jumat hari ini," pungkas Monex. Sementara itu, ahli strategi komoditas TD Sekuritas Daniel Ghali menyebut, poros dovish Fed disampaikan pada pertemuan FOMC kemarin dan secara pragmatis memberikan lampu hijau bagi pasar untuk memperhitungkan siklus pemotongan Fed yang lebih agresif, dan berharap pasar akan mengikuti hal tersebut.
“Hal ini sangat positif bagi harga emas, mengingat permintaan investor adalah salah satu hal yang hilang agar reli ke level tertinggi baru sepanjang masa dapat dipertahankan,” kata Ghali. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dan membebani dolar. Dolar tergelincir ke level terendah dalam empat bulan, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak akhir Juli.
Tujuh belas dari 19 pejabat Fed memproyeksikan suku bunga yang lebih rendah pada akhir tahun 2024, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan ketiga berturut-turut, seperti yang diperkirakan secara luas. Pasar sekarang memperkirakan sekitar 77% peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch. Bank Sentral Eropa juga membiarkan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan pada hari Kamis. Perak di pasar spot naik 1,6% menjadi $24,13 per ounce, sementara platinum naik 2,6% ke level tertinggi sejak September di $958,51.
Paladium melonjak 11% menjadi $1,102.44, mencatatkan sesi terbaiknya sejak Maret 2020 setelah mencapai level terendah dalam lima tahun pada awal bulan ini. Setelah FOMC, kurva imbal hasil mulai bergulir dan investor bergegas membeli komoditas, yang merupakan pendorong utama kenaikan paladium, kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.(dtf/keu)