Pemerintah Diminta Batalkan Impor Beras 3 Juta Ton di 2024, Mengapa?
Jakarta, FreedomNews - Pemerintah diminta untuk membatalkan rencana impor beras 3 juta ton di tahun ini. Pasalnya, harga gabah kering panen (GKP) dikhawatirkan semakin anjlok dengan adanya beras impor yang membanjiri Indonesia. Guru Besar IPB University sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Pertanian Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa, menyebut wacana impor beras 3 juta ton secara nyata telah berdampak pada penurunan harga GKP di tingkat petani. Dari semula Rp7.500 per kilogram menjadi Rp6.800 per kilogram dalam waktu singkat.
"Kan presiden barusan bilang mau impor 3 juta ton 2024 yang sudah kontrak. Itu batalkan dulu keputusan itu, karena sekarang ini gabah masih langka loh, tapi kenapa harga gabah sudah turun di tingkat usaha tani? Itu karena impor beras yang berlebihan pada 2023," ujar Andreas saat dihubungi, Rabu, 3 Januari 2024. Menurut Andreas, pembatalan impor beras perlu dilakukan hingga harga gabah di tingkat petani bisa naik. Pasalnya, harga GKP yang terjaga dengan baik bakal mendorong minat petani menanam padi dan produksi bakal melonjak. Adapun saat ini HPP GKP masih ditetapkan di level Rp5.000 per kilogram.
Andreas memperkirakan adanya risiko harga GKP akan anjlok saat panen raya mendatang. Bahkan bisa sampai di bawah Rp5.000 per kilogram. Di sisi lain, dia juga memproyeksikan produksi beras 2024 akan naik sekitar 3-5% dari produksi 2023. Sejumlah faktor menyebabkan peningkatan produksi beras tahun ini, antara lain karena fenomena El-Nino yang mulai mereda, iklim kembali normal dan harga GKP yang cenderung masih mumpuni.
"Karena itu, yang penting batalkan impor, lalu segera naikkan HPP untuk GKP. Usulan kami dari Rp5.000 ke Rp6.000 (per kilogram)," tuturnya. Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jumat, 22 Desember 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mendatangkan 1 juta ton beras impor dari India dan 2 juta ton dari Thailand. Dengan demikian, Indonesia akan mengimpor total 3 juta ton beras pada 2024. "Untuk 2024 Alhamdulillah kemarin Kepala Bulog dari India sudah sampaikan ke saya pak sudah tanda tangan 1 juta ton," kata Jokowi saat pidato dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023.
Jokowi juga menyampaikan bahwa Perdana Menteri Thailand, Sretha Thavisin, mengungkapkan kesediaan untuk mengekspor 2 juta ton beras dari negaranya saat bertemu di KTT Asean-Jepang akhir pekan lalu. "Saya sampaikan indonesia butuh 2 juta ton. Beliau kemudian siangnya telepon dengan tim di Thailand. Kemudian sorenya menyampaikan 2 juta ton Thailand siap untuk kirim ke indonesia," ujarnya. (dtf/keu)