Sri Mulyani Bilang Harga Minyak Turun, Anggaran Subsidi 2023 Kok Melonjak?
Jakarta, FreedomNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja untuk subsidi pada 2023 mencapai Rp269,6 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran subsidi tersebut lebih rendah dari rencana awal dikarenakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mengalami penurunan. Namun demikian, realisasi anggaran subsidi pada 2023 ini meningkat jika dibandingkan dengan realisasi pada 2022 yang sebesar Rp252,8 triliun.
Peningkatan realisasi anggaran subsidi utamanya disebabkan oleh realisasi subsidi non energi yang naik, khususnya subsidi pupuk dan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sri Mulyani merincikan, realisasi anggaran untuk subsidi energi pada 2023 mencapai Rp164,3 triliun, turun sebesar 4,4% secara tahunan. Subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg terealisasi sebesar Rp95,6 triliun atau turun 17,3%, sementara anggaran subsidi listrik terealisasi sebesar Rp68,7 triliun atau tumbuh 22,2%.
“Kalau subsidi energy growth-nya negatif 4,4 karena harga minyak turun,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu, 3 Januari 2024. Selanjutnya, anggaran subsidi non-energi pada 2023 terealisasi sebesar Rp105,3 triliun atau meningkat sebesar 30,1% secara tahunan. Realisasi anggaran tertinggi yaitu subsidi bunga kredit program, yang mencapai Rp46,9 triliun atau meningkat 60,8% secara tahunan. Selain itu, subsidi pupuk juga mengalami peningkatan 41,3% menjadi sebesar Rp42,1 triliun, dari tahun sebelumnya Rp29,8 triliun. (dtf/keu)