Prabowo 'Pede' Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8% saat Target 7% Jokowi Tak Pernah Tercapai
Jakarta, FreedomNews - sebesar 8% bisa tercapai dalam periode 4 hingga 5 tahun ke depan. Sementara, selama 10 tahun terakhir di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) rerata pertumbuhan ekonomi RI berada di angka 5%. Saat memberikan kata sambutan di acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024, Selasa, 5 Maret 2024, Prabowo mengatakan Indonesia dapat mengekspor bahan pangan dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Menurutnya, Indonesia dapat mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri dalam waktu tiga tahun.
"Setelah empat tahun, kita akan mengekspor makanan, kita harus belajar dari praktik terbaik dari banyak negara, seperti China yang sangat baik dalam memberantas kemiskinan," kata Prabowo. Selain China, dia juga mengatakan akan belajar dari India. Pasalnya, potret India yang dulu dilihat di media, dengan kelaparan dan sebagainya. Namun, lanjutnya, ini India adalah salah satu pengekspor makanan terbesar di dunia. "Kita harus belajar dari praktik-praktik terbaik India dari China. Bagaimana cara mengentaskan kemiskinan dari banyak negara di seluruh dunia," imbuhnya.
Sebagai penutup, Prabowo mengaku yakin bahwa Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa depan. "Perkiraan saya sendiri adalah dalam empat atau lima tahun ke depan, kita dapat mencapai pertumbuhan 8%, mungkin lebih," ujar Prabowo. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu juga dibarengi dengan upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. “Dengan permintaan yang naik, daya beli yang naik, ekonomi kita tumbuh. Saya optimistis 7%-8%,” tuturnya.
Sementara itu, jika melihat 10 tahun ke belakang, pertumbuhan ekonomi Indonesia rerata berada pada angka 5%. Pada tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05%. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 pun meleset dari target pemerintah yang ditetapkan dalam APBN tahun anggaran 2023, yaitu sebesar 5,3%. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu juga melambat atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2022 (year-on-year/yoy) yang mencapai 5,31%.
Jika melihat data historis pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) atau 2014-2023, realisasi pertumbuhan ekonomi hampir selalu meleset dari target yang ditentukan. Mengawali pemerintahannya pada periode pertama, pertumbuhan ekonomi terealisasi pada level 5,04%, di bawah proyeksi pemerintah di 5,4%.
Pada 2016 dan 2017, realisasi angka pertumbuhan ekonomi juga berada di bawah proyeksi, yaitu masing-masingnya mencapai 5,02% dan 5,19%, dengan proyeksi masing-masing 5,1% dan 5,3%. Pertumbuhan ekonomi pada 2018 tercatat sebesar 5,17%, lebih tinggi dari proyeksi sebesar 5,1%. Setahun berikutnya, ekonomi tumbuh 5,02%, sedangkan proyeksi sebesar 5,3%. Pemerintahan Jokowi pada periode kedua juga sulit mengejar pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target, apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang berdampak sangat besar bagi perekonomian Tanah Air.
Situasi pandemi Covid-19 menyebabkan aktivitas perekonomian harus terhenti. Hal ini untuk meredam penyebaran Covid-19. Pada 2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,3%. Namun demikian, konsekuensi dari pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi, turun -2,07% dan merupakan level terendah sejak 1998 saat krisis moneter terjadi. Perekonomian Indonesia perlahan pulih dengan pertumbuhan sebesar 3,69% pada 2021, tetapi masih jauh di bawah target 5,5%. Pertumbuhan pada 2022 dan 2023 di mana ekonomi Indonesia sudah mulai pulih pun belum mampu terkerek sesuai dengan proyeksi pemerintah.
Pertumbuhan Ekonomi 8% Realistis?
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro menilai bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% sangat mungkin tercapai, salah satunya dengan meningkatkan kinerja investasi. “Kalau bicara menumbuhkan (pertumbuhan ekonomi) dari 5% ke 6%-7% tentu saja kita bicara investasi. Property player kalau bicara selalu tentang location, perbankan selalu bicara liquidity, pertumbuhan ekonomi selalu bicara investment. Jadi, peranan investasi sangat besar,” katanya , Selasa, 5 Maret 2024.
Andry menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang tumbuh 5,05% merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah sedikit dibandingkan dengan India yang di atas 6%. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini, kata Andry, merupakan salah satu daya tarik bagi banyak investor untuk masuk ke Indonesia. “Tapi kalau kita bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan Malaysia, Thailand, dan Filipina, Indonesia termasuk _better _dan ini menjadi alasan mengapa banyak investor tertarik ke Indonesia,” jelasnya. (dtf/bnk)