Dalam Usia 84 Tahun, Ibunda Masih Mengajar
Oleh: Anies Rasyid Baswedan, Mantan Rektor Universitas Paramadina dan Gubernur DKI Jakarta (2017-2022)
HARI ini adalah hari ulang tahun Ibu. Izinkan kami menceritakan ulang tentang kisahnya. Namanya Aliyah. Lahir 20 Maret 1940, di kaki Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Ketika lulus SMP, di Kuningan belum ada SMA. Ayahnya menitipkan pada kerabatnya yang ada di Cirebon supaya anak perempuan ini bisa meneruskan SMA.
Saat itu sempat menjadi bahan “omongan” di kampungnya karena seorang anak perempuan telah “meninggalkan” rumah bukan karena menikah, tapi karena sekolah. Diantar kakak laki-lakinya, Ibu naik oplet ke Cirebon. Selesai SMA, ia ingin jadi guru dan diterima di jurusan Pedagogi, Universitas Padjadjaran, yang kemudian menjadi IKIP Bandung.
Tahun 1965, Ibu, seorang anak perempuan yang dulu digunjingkan di kampung itu, menjadi anak pertama dalam sejarah keluarga besar yang pernah ikut wisuda, jadi sarjana. Sebuah lembaran baru bagi seluruh keluarga di kaki Gunung Ciremai.
Sejak itu Aliyah mengajar di IKIP Bandung hingga mutasi ke IKIP Yogyakarta karena menikah dengan Ayah, Rasyid Baswedan, seorang pria dari Yogyakarta. Mereka berdua sama-sama pengajar.
Ayah kembali ke Rahmatullah 11 tahun yang lalu. Dan, hingga kini Ibu di usianya ke-84 tahun, sebagai Guru Besar Emeritus, masih terus tetap mengajar di Program Pascasarjana.
Sejak pandemi, Ibu tinggal di Jakarta dan tetap beri kuliah dua kali per minggu secara online. Ibu memang sudah tidak lagi membimbing disertasi, tapi masih terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Ibu adalah perempuan tangguh, penuh kasih sayang dan pemancar doa tanpa henti bagi anak-anak dan cucu-cucunya. Pada setiap sujudnya, dikirimkan doa untuk kami semua. Pada setiap pesan, diteguhkan pada kita semua untuk selalu ingat pada Allah. Pada setiap tatap, ada cinta. Pada setiap tutur, ada sayang. Pada setiap dekap, ada kehangatan abadi. Ibu adalah sumber dan hulu kasih sayang.
Izinkan kami, anak, menantu, dan cucu sore ini, dalam sebuah syukuran sederhana di rumah, mengirimkan doa untuk Ibu. Tak mungkin bisa mengimbangi semua doa dari Ibu untuk kami.
Doa kita semua, semoga Ibu selalu diberikan kebahagiaan, kesehatan, dan dipanjangkan umurnya. Semoga kita semua, anak, menantu dan cucu, bisa menjadi pembawa bahagia, menjadi qurrata’ayun bagi Ibu. Selamat Ulang Tahun, Ibu... (*)