Dengan Ghirah Isra Miraj' Mengubah Diri dan Menjauhi Perbuatan Tak Terpuji
Oleh: Ferry Is Mirza DM, Wartawan Utama Sekwan Dewan Kehormatan Pengurus PWI Jatim
KAMIS pekan lalu bertepatan dengan peringatan Isra Miraj'. Sepatutnya kita meneladani ajaran Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam sebagai utusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang Maha Segalanya Maha Pengasih lagi Penyayang.
Jika kita tahu apa yang ingin kita capai dalam hidup, maka kita akan lebih terinspirasi untuk berubah menjadi lebih baik.
Kehidupan sosial senantiasa bersifat dinamis, karena itu selalu berubah dan berganti. Supaya perubahan dan pergantian itu sesuai dengan tuntunan Al-Quran, maka setiap diri orang muslim harus berusaha mengarahkannya pada perubahan yang terpuji.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri". (QS. Ar Ra'du : 11)
Islam juga agama yang menghendaki perubahan, mengeluarkan umat manusia dari zaman kegelapan dan kedzaliman menuju kehidupan yang terang-benderang.
"Alif Lam Ra (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang- benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji". (QS. Ibrahim : 1)
"Larisnya dagangan kita tidak mengurangi jatah rezeki orang lain, larisnya dagangan orang lain pun tidak mengurangi jatah rezeki kita meski yang kita jual sama jenisnya."
Maka lenyapkan rasa iri dan dengki dalam hati.
“Sesungguhnya Allaah Ta'ala meletakkan kekuatan orang beriman di dalam hatinya, bukan pada anggota tubuhnya. Tidakkah Anda memperhatikan orang tua yang sudah lemah fisiknya tapi masih mampu berpuasa di siang yang sangat panas dan bangun di malam hari untuk melakukan shalat malam? Padahal banyak orang-orang yang masih muda lagi kuat fisiknya tidak sanggup untuk melaksanakannya.” (Syumaith bin 'Ajlan Rahimahullaah)
Menjelang kematiannya, sahabatnya bertanya Kenapa anda menangis? “Aku menangis bukan karena takut mati atau karena kecintaanku kepada dunia. Akan tetapi, yang membuatku menangis adalah kesedihanku karena aku tidak bisa lagi berpuasa dan shalat malam”. (Amir bin ‘Abdi Qais Rahimahullaah)
“Hindarilah oleh kalian kekenyangan karena terlalu banyak makan dan minum, sesungguhnya hal itu dapat merusak tubuh, menimbulkan penyakit dan membuat malas untuk beribadah”. (Umar bin al-Khattab Rodhiyallaahu Anhu)
Sekarang marilah kita berdoa dan bertaubat. Insya’ Allah dengan niat baik ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan usia barakah, sehat wal afiya, kelancaran dalam segala urusan kita...
Keberkahan dan keluasan rezeki kita... Dijaga dari segala marabahaya... Dijaga aqidah kita beserta keluarga dan anak cucu. Dan ditutup umur kita semua dalam keadaan husnul khatimah...
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin. (*)