Didiklah Anak Wanita Dengan Cara Lemah Lembut
Oleh: Luthfi Bashori, Pengasuh Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami Singosari, Malang
NABI Muhammad SAW bersabda (yang) artinya: “Janganlah kalian memaksa anak-anak wanita, karena sesungguhnya mereka itu anak-anak yang lemah lembut lagi dicintai.” (HR. Uqbah bin Amir).
Mendidik anak wanita tidak boleh dengan cara yang kasar, melainkan harus dengan cara yang layak bagi kewanitaannya, yaitu dengan lemah lembut dan kasih sayang. Jangan pula (kita) memaksakan mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak disukainya dan tidak layak bagi kewanitaannya.
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda pula: “Berlaku lemah lembutlah terhadap wanita.”
Wanita juga diibaratkan dengan kaca yang mudah pecah. Jika tidak pandai-pandai membawa atau tidak hati-hati dan sembarangan dalam memperlakukan kaca, tentu rawan pecah, dan kaca yang pecah itu sulit untuk dikembalikan menjadi utuh seperti sediakala.
Di jaman modern memang ada pabrik yang dapat mendaur ulang kaca pecah, namun prosesnya tentu tidak mudah. Demikian juga dengan para wanita, tentu ada kemungkinan dari sekian persen mereka yang salah didik atau salah memperlakukannya, namun akhirnya dapat kembali kepada jalan yang benar sesuai yang diharapkan.
Hanya saja untuk memproses sebuah perubahan ke arah yang lebih baik terhadap para wanita yang terlanjur ‘pecah’ karena salah didik itu sangatlah rumit dan berat, bahkan memerlukan perjuangan yang tidak ringan. Karena kaum Hawa itu diciptakan lebih dominan mempergunakan perasaan dan emosinya dibanding kaum Adam yang lebih dominan menggunakan akal pikiran dan rasionya.
Artinya secara umum, tatkala ada seorang lelaki akan melakukan sesuatu, maka cenderung terlebih dahulu akan memikirkan bagaimana akibatnya di belakang hari, sedangkan jika ada seorang wanita akan melakukan sesuatu, niscaya ia lebih dominan akan mengikuti perasaannya di saat itu pula, tanpa banyak mempertimbangkan bagaimana akibatnya di kemudian hari. (*)