Doa Rakyat Tertindas
Oleh: Irfan S. Awwas, Alfakir Ilallah
PADA malam Idul Fitri 1444 H, Jum'at 21 April 2023 M ini, hamba menyampaikan permohonan kepada-Mu:
Ya Rabbiy, "Ampuni dosa kami, terimalah amal shalih kami, dan hapuslah nama kami dari daftar penghuni neraka. Ya Allah, beri kesabaran dan keikhlasan bagi para mujahid untuk meneruskan perjuangan menegakkan syariat Islam di lembaga negara."
Ya Rabbiy, "Telah banyak darah luka orang-orang mukmin yang tumpah, akibat tusukan pedang kezaliman. Ada yang terbunuh karena salah tangkap oleh Densus 88. Ada yang dibunuh, pelakunya disebut gila. Ada laskar yang dieksekusi mati karena mengawal ulama. Ada rakyat yang sengsara karena aturan yang memihak oligarki. Anehnya, penguasa zalim merasa benar dengan segala kejahatan dan kezalimannya. Bukankah merasa benar dengan perbuatan buruk, adalah tipu muslihat setan?"
Ya Rabbiy, "Rakyat Indonesia ingin hormat dan mencintai pemimpinnya. Tapi sekedar untuk percaya pun pada sang pemimpin, rakyat tak diberi alasan. Mereka bilang, simpan uang Rp 11.000 triliun di luar negeri, ternyata bohong. Mereka bilang, mobil Esemka sudah diorder 6000 unit, tetapi ternyata isapan jempol. Mereka bilang, pejabat tak boleh rangkap jabatan. Tapi Menkeu pegang 30 jabatan. Lord Luhut Binsar Panjaitan pegang 14 jabatan. Menteri BUMN juga rangkap jabatan alias doble job. Mereka juga bilang, akan berantas KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Tapi anak, mantu, adik ipar, ternyata semuanya petinggi negeri. Dan, telah terjadi korupsi Rp 349 triliun oleh pejabat pemerintah."
Ya Rabbiy, "Kami tak tahu harus berbuat apa dan dengan cara bagaimana? Rakyat negeri ini bagai berada di pinggir jurang dalam malam gelap gulita. Menuntut ke DPR, anggota DPR jawab, telah mewakili rakyat untuk menjarah uang negara, hidup hedonis, dan mendukung kezaliman. Haruskah Revolusi? Tidak, kami tak ingin terjadi tragedi. Demonstrasi? Sudah berulangkali, tapi tak lagi berarti. Lalu, harus bagaimana? Kami tak kuat lagi disakiti pejabat durhaka dan durjana.”
Ya Rabbiy, "Kabarnya, Tahun 2024 nanti, akan diselenggarakan Pemilu, mengganti presiden. Rasanya masih terlalu lama ya Rabbiy. Tragedi kemanusiaan terus terjadi. Pembunuhan aparat keamanan oleh sparatis Papua, terus mengganas, tanpa ada pembelaan penguasa negeri.”
“Kami bertekad kuat, Ya Rabbiy, negeri ini jangan lagi dipimpin pewaris oligarki. Kami juga tak sudi dipimpin oleh petugas partai, karena akibat buruknya telah kami rasakan selama 2 periode. Kami ingin perubahan. Pilihkan kami pemimpin yang bertakwa, cerdas, berkelas, dan membela rakyatnya, seperti bunyi sila kelima Pancasila. Yang dapat memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya."
Ya Rabbiy, "Hancurkan rezim zalim ini, musnahkan persekongkolan jahat oligarki, dan hentikanlah fitnah Islamophobia. Jangan beri kesempatan bagi mereka untuk menzalimi orang beriman, rakyat mayoritas negeri ini."
Ya Rabbiy, "Engkau Maha Mendengar rintihan dan keluh kesah kami. Dan, Engkau Maha Perkasa Membela orang tertindas di mana saja. Tolonglah rakyat negeri ini sekehendak-Mu. Berilah mereka hidayah untuk menegakkan Syariat-Mu."
Amin ya Mujibassailin. Masjid Nabawy, Madinah Al Munawarah, 3 Syawal 1444 H/23 April 2023. (*)